Jumat, 25 Januari 2013

Psikologi Pembelajaran

TEORI-TEORI PEMBELAJARAN

TUGAS MATA KULIAH
PSIKOLOGI PEMBELAJARAN

SEMESTER IV
TAHUN AKADEMIK 2009/2010

DOSEN PENGAMPU : MUHARDANI, S.Pd



Disusun oleh ;
NAMA : MARDIADI
NIM : 2083247
PRODI : S.1/PAI/IV/E


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ‘ULAMA
STAINU KEBUMEN
TAHUN 2010


KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semuanya. Karena hanya atas ridlo dan petunjuk-Nya, penulisan makalah ”TEORI-TEORI PEMBELAJARAN” Mata Kuliah Psikologi Pembelajaran dapat diselesaikan dengan baik.

Tak lupa semoga shalawat dan salam Allah SWT senantiasa tercurah limpahkan kepada panutan kita Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan syafa’atnya pada hari akhir.

Penulisan makalah yang berjudul ”TEORI-TEORI PEMBELAJARAN” disusun sebagai salah satu tugas akhir Mata Kuliah Psikologi Pembelajaran. Sehingga dengan adanya makalah ini berharap mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak terutama kepada Dosen Pembimbing Bapak Muhardani, S.Pd yang telah membantu dan membimbing kami dalam penulisan makalah ini.

Karena kesempurnaan hanya milik Allah, maka tidak lupa segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini, penyusun memohon maaf yang setulus-tulusnya.


Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perilaku yang dimaksud adalah, perilaku motorik yaitu perilaku dalam bentuk gerakan. Perilaku kognitif ialah perilaku dalam bentuk bagaimana individu mengenal alam dis ekitarnya. Perilaku konatif ialah perilaku yang berupa dorongan dari dalam individu. Perilaku afektif ialah perilaku dalam bentuk perasaan atau emosi
Sedangkan Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Proses pembelajaran itu sendiri ialah proses individu mengubah perilaku dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Halini berarti bahwa individu akan melakukan kegiatan belajar apabila ia menghadapi situasi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi oleh insting atau kebiasaan.
Hasil dari proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari, dan sebagainya. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran ialah perilaku keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, kon-atif, afektif, dan motorik.
Jenis-jenis pembelajaran berdasarkan dari aspek pembelajaran yang akan dicapai yaitu :
1. pembelajaran keterampilan,
2. pembelajaran sikap, dan
3. pembelajaran pengetahuan.
Dari sifatnya dibedakan antara pembelajaran formal, informal, dan non formal.
Untuk mewujudkan hal tersebut diatas maka penting bagi kita mengetahui dan memahami suatu teori yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga dalam melaksanakan proses pembelajaran bisa berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penulisan makalah ini bertujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui fungsi teori pembelajaran dalam pendidikan.
2. Mengetahui macam-macam teori pembelajaran, dan ;
3. Mengetahui tahapan teori perkembangan dalam proses pembelajaran.

C. RUMUSAN MASALAH

Berangkat dari masalah sederhana yang terus berkembang menjadi kompleks inilah, makalah ini mengangkat 3 rumusan masalah, yaitu :
1. Apa fungsi teori pembelajaran dalam pendidikan ?
2. Macam-macam teori pembelajaran ?
3. Bagaimana pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga dewasa, serta implikasinya?


BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

1. Fungsi pembelajaran dalam pendidikan.

Sebelum kita mengetahui fungsi pembelajaran dalam proses pendidikan, sebagai gambaran awal kita mengetahui terlebih dahulu tentang pemahaman teori itu sendiri.
Teori merupakan suatu perangkat prinsip-prinsip yang terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan. Karakteristik suatu teori ialah memberikan kerangka kerja konseptual untuk suatu iinformasi dan dapat prinsip yang dapat diuji.
Sedangkan Fungsi teori pembelajaran dalam pendidikan adalah:
1) Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pengajaran.
2) Menilai hasil-hasil yang telah dicapai untuk digunakan dalam ruang kelas.
3) Mendiagnosis masalah-masalah dalam ruang kelas.
4) Menilai hasil penelitian yang dilaksanakan berdasarkan teori-teori tertentu.

2. Macam-macam teori pembelajaran
Teori pembelajaran behaviorisme yang berpendapat bahwa perilaku terbentuk melelui perkaiatan antara rangsangan (stimulus) dengan tindak balas (respon). Perubahan perilaku lebih banyak karena pengaruh lingkungan. Teori behaviorisme dibedakan antara :
a. teori pelaziman klasik dan
b. teori pelaziman operan.
Teori pelaziman klasik dipelopori oleh Ivan Pavlov, konsep atau prisip pembelajaran yaitu:
1) Excitation (pergetaran) yaitu suatu rangsangan tak terazim atau alami dapat membangkitkanreaksi sel-sel tertentu, sehingga dapat menghasilkan tindak balas.
2) Irradiaton (penularan) yaitu terjadi reaksi dari sel-sel lain yang berbeda di sekitar kawasann sl-sel yang bekenan debgan rangasangan tak terlazim.
3) Stimulus generalization (generalisasi rangsangan) yaitu keadaan dimana individu memberika tindak balas yang sama terhadap ranggsangan tertentu yang memiliki kesamaan walaupun tidak serupa.
4) Extintion (penghapuan) yaitu suatu tidak balas akan hilang secarra perlahan-lahan apabila makin berkurangnya keterkaitann dengan rangsangan tak terlazim.
Teori pelaziman operan yang tokohnya yaitu Throndike, pada dasarnya poses pembelajaran merupakan pembinaan hubungan antara rangsangan tertentu dengan perilaku tertentu. Semua pembelajaran dilakukan melalui suatu prroses coba-salah (trial and error).

Ada tiga hukum pembelajaran yaitu :
1) Hukum hasil (law of effect) menyatakan bahwa hubungan antara rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila ada kepuasan, dan akan makin diperlemah apabila terjadi ketidakpuasaan,
2) Hukum latihan (law of exercise) menyatakan suatu rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila sering dilakukan latihan, dan
3) Hukum kesiapan (law of readiness) menyatakan bahwa hubungan rangsangan dan perilaku akan semakin kukuh apabila disertai dengan kesiapan individu.
Teori pembelajaran Gestalt, dalam pandangan ini pembelajaran merupakan suatu fenomena kognitif yang melibatkan persepsi terhadap suatu benda, orang, atau peristiwa dalam cara-cara yng berbeda.
Beberapa aplikasi tori gestalt dalam proses pembelajaran adalah:
1) pengalaman tilikan (insight),
2) pembelajaran yang bermakna (meaningful learning),
3) perilaku bertujuan (purposive behavior), prinsip ruangg hidup (life space), dan
4) Transfer dalam pembelajaran.

3. Pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga dewasa, serta implikasinya.
Teori perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan mental yang bertujuan :
1) memisahkan kenyataannya dengan fantasi,
2) menjelajah kenyataan dan menemukan hukum-hukumnya,
3) memilih kenyataan-kenyataan yang berguna bagi kehidupan,
4) menentukan kenyataan yang sesungguhnya di balik sesuatu yang nampak.
Perkembangan kognitif merupakan suatu proses di mana tujuan individu melalui suatu rangkaian yang secara kualitatiif berbeda dengan berfikir.
Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga dewasa, yang berlangsung melalui empat peringkat yaitu:
1) Peringkat sensori motor (0-1,5 tahun), aktivitas kognitif berpusat pada alat indera (sensori) dan gerak (motor). Aktivitas ini terbentuk melalui proses penyesuaian fisik sebagai hasil dari interaksi dengan liingkungan.
2) Peringkat pre-operational (1,5-6 tahun), aktivitas berfikirnya belum mempunyai sistem yang terorganisir. Cara berfikir ini bersifat tidak sistematis, tidak konsisten dan tidak logis.
3) Peringkat concrete operational (6-12 tahun), perkembangan kognitif pada peringkat operasi kongkrit, memberikan kecakapan anak berkenaan dengan konsep-konsep klasifikasi, hubungan dan kuantitas.
4) Peringkat formal operational (12 tahun ke atas), perkembangan kognitif ditandai dengan kemmpuan individu untuk berfikir secara hipotetis dan berbeda dengan fakta, memahami konsep abstrak.

Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pengajaran antara lain :
1) Bahasa dan cara fikir anak berbeda dengan orang dewasa oleh karena itu dalam mengajar guru hendaknya menggnakan bahasa yan sesuai dengan ara berfikir anak.
2) Anak-anak akan beajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dnan baik. Guru harus membantu agar dapat berinteraksi dengan lingkungan denggan bak.
3) Bahan yang akan dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4) Beri peluang agar anak mau belajar sesuai dengan peringkat perkembangannya.
5) Di dalam kelas hendaknya anak-anak diberi peluang untuk saling berbicara dan beriskusi dengan teman-temannya.
Teori pemrosesan informasi (Robert Gagne), hasil pembelajaran manusia pada dasarnya bersifat kumulatif, yang berarti bahwa hasil dari pembelajaran yang dicapai individu adalah merupakan kumpulan keseluruhan hasil-hail pembelajaran sebelunya yang saling terkait. Pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran.
Peringkat dalam proses pembelajaran menurut teori Gagne melalui fase :
1. Motivasi,
2. Pemahaman,
3. Pemerolehan,
4. Penahanan,
5. Ingatan kembali,
6. Generalisasi,
7. Perlakuan,
8. Umpan balik.
Dalam setiap fase terjadi pemrosesan tertentu.
Dalam kaitan dengan pengajaran ada sembilan langkah pengajaran yaitu:
1) Melakukan tindakan untuk menarik perhatian siswa.
2) Memberikan infomasi kepada siswa mengenai tujuan pengajaran.
3) Merangsang siswa untuk melakukan aktivitas pembelajaran.
4) Menyampaikan isi yang akan di bahas sesuai dengan topik.
5) Memberikan bimbingan bagi aktivitas siswa.
6) Memberikan peneguhan kepada perilaku pembelajaran siswa.
7) Memberikan umppan balik terhadap perilaku yang ditunjukkan siswa.
8) Melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran.
9) Memberkan kesempatan kepada siswa untuk mengingat dan menggunakan hasil pembelajaran.
Teori pembelajaran sosial kognitif, disebut teori ini karena proses kognitif yang terjadi dalam individu memegang peranan dalam pembelajaran, sedangkan pembelajaran terjadi karena adanya pengaruh lingkunggan sosial. Individu akan mengamati perilaku I lingkungannya sebagai model, kemudian ditirunya sehingga menjadi perilaku miliknya. Dengan demikian teori ini disebut teori pembelajaran melalui peniruan. Perilaku individu terbentuk melalui peniruan terhadap perilaku di lingkungan, pembelajaran merupakan suatu proess bagaimana membuat peniruan sebaik—baiknya sehingga bersesuaian dengan keadaan dirinya dan tujuannya.

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari paparan diatas dapat disimpulkan, bahwa :
Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahanperilakuu yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Proses pembelajaran ialah proses individu mengubah perilaku dalam upaya memenuhi kebutuhannya.
Hasil dari proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari, dsb
Perkembangan kognitif merupakan suatu proses di mana tujuan individu melalui suatu rangkaian yang secara kualitatif berbeda dengan berfikir.
Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga dewasa, yang berlangsung melalui empat peringkat.


DAFTAR PUSTAKA

Surya, Mohamad, Prof. DR. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran Pustaka Bani Quraisy, Bandung Tahun Terbit : 2004
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta : LOGOS Wahana Ilmu. 1999
Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo. 2005
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/497 - _ftnref1 Drs. Tohirin, M.S., M. Pd.Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta, Rajawali Press,2005 ). Hal.21
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/497 - _ftnref2 Ibid., …hal.22-27
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/497 - _ftnref3 Ibid,….hal.13
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/497 - _ftnref4 Muhibbi Syah,M.Ed., Psikologi Belajar, (Jakarta, LOGOS cahaya Ilmu ), hal.46


Tidak ada komentar:

Posting Komentar