Rabu, 30 Januari 2013

Cerita Remaja: 30 Menit


Senin pagi yang cerah ……wajah daun masih tertutup embun, seruan kicau burung mulai membangunkan seoarang gadis manis yang berusia 16 tahun, yang baru duduk di kelas 1 SMA. Melisa, begitulah dia di panggil. Meskipun perempuan tapi sifatnya kelakian alias tomboi gitu dech. Jadi kaya wonder woman. Hari ini hari pertama dia madsuk sekolah, sebagai siswa baru tentunya dia harus bersiap untuk menjalani segudang aktivitas yang sudah di persiapkan oleh kakak senior untuk adik-adik barunya, salah satunya adalah MOS ( Masa Orientasi Siswa Baru ).

******
2 sahabat Melisa sudah bertengger manis didepan rumaha Melisa. Meta cewek yang feminim, suka sekali memakai pita berwarna pink. Rio cowo yang cengeng dan selalu memekai kaca mata tebanlya. Karena kelamaan nungguin ndoro Ayu Melisa mereka hampir aja telat, mereka teramat sangat terburu-buru, sape-sampe sepasang anak manusia bertabrakan.
“ Aduh ! Heh kalo jalan mata liat kedepan dong ! “ sembur anak laki-laki itu marah.
Karena merasa bersalah, Melisa membantu anak laki-laki itu memunguti lembaran-lembaran kertas yang berserakan.
“ Jalan ko ga ati-ati sech !!” sungutnya lagi.
“Maaf !” Melisa merasa bersalah.
Cowo itu baru saja selesai merapikan berkas-berkasnya. Melisa memperhatikan cowo itu dengan seksama, cowo jangkung, putih dan rambut tajem-tajem, berdiri alisnya yang tebal memayungi matanya yang teduh, mulutnya yang kemerahan tampak mengatup di bawah hidung yang mancung.
“Lain kali kalo jalan ati-ati dong “ sahutnya judes.
Cowo itu langsung pergi, dia tampak buru-buru sampai menambrak bahu Melisa. Meta yang dari tadi memperhatikan cowo seperti sedang kesambet setan. David, itulah nama cowo ganteng yang baru saja bertabrakan dengan Melisa. Dia adalah ketua OSIS di sekolah Melisa yang baru.

*******
Esoknya: Hari kedua dia mengikuti MOS dia sudah sebel banget, anak itu memang ga bisa dibatas-batasi, di atur-atur makanya ketika anak-anak lain sabar-sabar aja menerima perlakuan kejam dari para senior, Melisa yang paling banyak protes.
“kak, kakak g’ bisa ngukum kita seenaknya sendiri gitu dong, kakak sich enek udah jadi senior bisa marah-marah sama anak baru, Tapi asal kakak tau aja kalaupun saya tidak mengikuti MOS, saya tidak rugi kok!!!” Ujar Melisa.
“kayaknya kamu sters, mending kamu aja yang marah-marah sama Qta, hitungan kelima mulai, , , . Lima…!!!” jawab David ketus (“Emangnya dari tadi gue ngelawan apa??!!!” Seru Melisa dalam hati).
“kakak itu bener-bener ga obyektif, seenaknya sendiri ngukum Qta hanya karena, , …!!!” Kata Melisa
“Cukup…!!! Waktu kamu habis” Sahut David
“Karena kamu udah nantangin kakak senior, maka sekarang kamu trima akibatnya…!!! Sekarang kamu lari muterin lapangan sebanyak 20 kali, meskipun didepan Melisa, David selalu bersikap galak tetapi dalam hati dia bergumam (Aku suka bangetz ma Ne cewe, keren, gayanya natural bangetz)
Hari kedua teleh Melisa lewati dengan perasaan yang campur aduk disaat teman-tamannya pulang, dia harus menyelesaikan hukuman yang diberikan oleh kakak senior, singkat kata singkat cerita kegiatan MOS telah usai.

*******
2 bulan berlalu dan kehidupan yang baru telah dimulai, 2 sahabt Melisa telah mengungkapkan tentang sesuatu yang sedang mereka rasakan saat ini. Rio, Dia bercerita bahwa saat ini dia sedang jatuh cinta kepada seseorang, tapi orang itu mencintai orang lain, dan ada orang yang saling mencintai tapi ga bisa bersatu karena orang lain juga. Entah apa maksud perkataan Rio. Sedang Meta, dia bercerita kepada Melisa, saat ini dia sedang dijatuhi cinta oleh seseorang yang memang sudah dia kagumi sejak awal bertemu. Yaaach, , … siapa lagi orang itu adalah David. Dada Melisa terasa sesak ketika mendengarnya, Kenapa??!!! Karena sebenarnya dia juga jatuh cinta sama David. Tapi demi sahabatnya dia mengubur dalam-dalam perasaannya. Dia rela membohongi dirinya sendiri.
Hari senin pagi yang penuh kejutan, , … hari ini sudah siap dengan kata-kata mutiara yang sudah dirangkainya semalam tentang kejujuran, tentang perasaan hati yang tidak bisa dibohongi, dan segenap cinta yang kian menggebu, yang dipersiapkan. Tapi kenyataannya berbeda jauh. Hanya kabar tentang kepergian Melisa yang dia dengar. “Berangkatnya hari Minggu kamarin kak, Aku juga kaget banget pas pulang sekolah hari sabtukemaren, dia belim ngomong apa-apa, hari minggu pagi dia pamit katanya dia pengin tinggal sama kakeknya di purwakarta”. Ujar Melisa.

*******
Be Continue, , …

“Purwakarta??!!!” sontak David.
“Ya…!!! Ada apa??!!! Kok kayaknya Kak david kaget bangetz??!!! Tanya Meta heran
“ga da pa kok! Met apa kamu tau alamat rumah kakeknya Melisa?” ”Tau kak, kenapa?” ”boleh aku minta alamatnya! Aku mau nyusul Melisa, kebetulan kemarin ada tugas yang belum dia selesaikan. ” Pinta David. ”Oh… tentu boleh Kak, Sebentar. !
“Ini kak alamatnya!, ” “Thank’s ya Met !” Ucap David. “ sama – sama kak, Kalo udah ketemu Melisa salam buat dia !” balas Meta.
Selasa pagi David tidak menampakkan batang hidungnya disekolah, dia Pergi menyusul Melisa ke Purwakarta.

********
Suasana di Purwakarta.
Melisa baru saja pulang bermain. Saat dia sampai di teras rumah, dia tersentak ada sesosok wajah dengan mata yang teduh. Dia halal dengan mata itu. David, menyambut Melisa dengan senyum yang mengembang dari bibitnya yang kemerahan. ” Hai Lis!” Sapa David. “ Dari mana kak David tau, kalo aku ada disini?” tanya Melisa penasaran. “Dari siapa aku tau, tu ga’ penting, yang terpenting aku datang kesini untuk menyampaikan kejujuran hati !!!” jawab David. ” Kejujuran hati, maksud kak David apa? “. ” Aku suka sama kamu, Lis.
Dari awal Aku udah mengagumi kamu. Aku pengen kamu jadi pacar Aku.
Kamu mau kan? “ Ujar David. Dalam hati Melisa sangat gembira mendengar hal itu tapi di satu sisi, ada sahabat yang membutuhkan pengorbanan cintanya.
“kak David, jujur Aku emang mengagumi kak David, tapi rasa kekaguman itu hanya sebatas rasa kagum seorang adik kepada kakaknya, itu aja g” lebih. Ada orang yang lebih mengagumi dan menyayangi kak David.
Meta sahabat Aku, dia suka sama kak David. Dia lebih pantas mendampingi kak David, Aku harap kak David mau menjaga Meta buat Aku. Kaka David mau kan?”tanya Melisa. ” Lis Aku g cinta sama Meta, apa harus Aku memaksakan diri, Aku kesini, karena Aku pengen meraih kebahagiaan aku sama kamu, sekaligus membawa kamu pulang. “ pinta David dengan iba. ” Aku minta maaf kak, Aku tetep g bisa,
Sekarang sudah ada cowo lain di hati Aku, dan aku juga minta maaf Aku g bisa pulang bareng sama kakak, Aku udah ngrasa nyaman di sini, Aku harap kak David bisa nrima keputusan Aku. “ kata Melisa dengan lirih.

*******
Dengan segala kegundahan yang tersisa di hati David pergi meninggalkan Melisa bersama keputusannya yang menyakitkan. David bergegas kembali kejakarta. Melewati jalan yang berkelok dan menukik tajam, dia tdak peduli dengan pemandangan di sekitar, yang ada hanya pandangan dia yang kosong kejujuran hati yang menyakitkan, dan segala tingkah laku dan sikap egois Melisa. Saat berada di tikungan konsentrasinya buyar dan tiba-tiba “ Citttt… Gubrakkk” sebuah mobil Escuda berplat no: DAVID menghantam pohon besar di hadapannya.
Melisa yang masih terdiam di Teras rumah tersentak kaget, handphonenya tiba g berdering terlihat di layar “ M374 cute “ memanggil “ Hallo…… d pa Met??” Melisa menjawab telepon. “ Terdengar suara isak tangis dari kejauhan. “Melisa semakin penasaran dan kawatir. “ Met… Meta d apa?? Jawab Aku Met” seru Melisa gugup.
“Lis…kak David!” tangis Meta. ” Da apalagi dengan kak David? Aku g” mau denger tentang dia lagi Met” jawab Melisa dengan kekawatiran yang mulai mereda. ” Lis kak David kecelakaan, dia di rumah sakit sekarang, kondisinya kritis sampe sekarang dia belum sadar!”. Sentak Melisa kembali kaget. ”Apa…?? kamu g” becanda kan Met?? Dia ada dirumah sakit mana??” tanya Melisa dengan hati yang kacau.
“ di rumah sakit Budi Asih Lis. Jawab Meta. ” Aku ke situ sekarang Met!!”Di dalam ruangan yang penuh alat g kedok teran, terbaring tubuh jangkung mulut dan hidungnya tertutup selang oksigen, dengan lirih dia memanggil nama seorang gadis. ” Lis…Melisa…jangan tinggalin Aku Lis” Meta yang sedari tadi duduk disebelah David, menunggu dia sadar. Tiba-tiba kaget mendengar sebuah nama yang baru saja keluar dari mulut David. Dalam hati Meta berkata (Jadi selama ini kak David suka SAMA Melisa!! Oh……God betapa sehatnya Aku, karena Aku Melisa mengorbankan kebahagiaannya).

*******
Melisa yang baru tiba di Rumah Sakit langsung menuju ke ruangan dimana David di rawat. Dia berpapasan dengan Meta dengan mata merah, pipi yang basah, Meta langsung memeluk Melisa sembari berkata “ Lis…. Kamu g’ perlu ngorbanin kebahagiaan kamu buat aku, kamu mau jadi sahabat aku itu udah lebih dari cukup, kenapa kamu g’ ngomong kalau kamu juga suka sama kak David?”. Melisa yang masih kacau tidak dapat menjawab omongan Meta. Dia hanya terdiam” Lis… kak David itu kebahagiaan kamu, jadi hampiri dia, buat dia agar mau membuka matanya”. Dengan senyum tipis dan air mata Melisa bergegas menghampiri David yang sedang terbaring lemah. ” Kak… maafin aku ini semua gara-gara aku, kalau aja aku ikut pulang, ini semua g’ akan terjadi. Aku udah bohong sama kak David, sebenarnya aku juga suka sama kakak, , maafin aku?! Kalau emang kakak bener-bener cinta sama aku, aku mohon buka kakak. Aku yakin kakak pasti denger perkataan aku”.
Dengan air mata di pipi sembari menggenggam tangan David, Melisa mencoba untuk menyampaikan kejujuran hatinya kepada David yang masih terbaring. Tak lama kemudian secara perlahan mata teduh yang di nanti Melisa mulai membuka. Bibirnya yang kemerahan mulai tersenyum tipis. Dia melihat sosok wanita yang membuat jiwanya menggebu ada di sampingnya. “Lis… kamu Melisa kan”tanya David dengan lirih. “ya ne Melisa kak.. !!maafin Melisa, ini semua salah Melisa.. !”ucap Melisa merasa bersalah. Dengan menggelengkan kepalanya David berkata ”ga Lis, ne semua bukan salah kamu. Kalu aja aku bis menerima keputusan kamu dengan lapang, ne semua ga akan terjadi, jujur Lis aku belum bisa menerima keputusan kamu, aku yakin sebenarnya kamu juga suka kan sama aku.. ?” Kali ini Melisa tak dapat mengelak lagi, dia harus berani mengatakan tentang perasaan yang selama ini sudah dia bohongi. Dengan penuh keyakinan dia menjawab”Ya kak. emang sebenarnya aku suka sama kakak. maafin aku, aku sudah bohong, tapi sekarang aku ga akan membohongi diriaku sendiri karena itu hanya akan membuat orang lain sakit hati yang lebih di banding dengan sakit hati yang aku alami. ” Aku senang Lis sekarang kamu udah berani mengatakan kejujuran hati kamu, jadi gimana.. ?kamu mau kan jadi pacar aku.. ?” Dengan muka sedikit merah Melisa mengangguk. Saat itu kejujuran tentang perasaan hati yang tak bisa di bohongi telah terjawab, mereka telah menjadi sepasang kekasih. Tapi……… 30 menit setelah mereka resmi menjadi sepasang kekasih sesuatu yang tak tertduga terjadi. tangan Melisa yang masih menggenggam tangan David, tiba-tiba merasakan tangan David, semakin lama semakin dingin. Suara David terdengar semakin lirih. “ Lis…… aku mau kamu berjanji satu hal sama aku “. “janji apa.. ?”tanya Melisa. “Tebarkan senyum kamu untuk orang yang ada di sekitar kamu, senyum kamu itu milik semua orang, bukan cuma milik aku aja. jadi berjanjilah sama aku Lis kamu ga akan pernah menangis lagi OK.. !!. Lama Melisa memikirkannya, akhirnya Melisa mau berjanji kepada David untuk tetap tersenyum walau hatinya tak menginginkan itu. Tangan David semakin dingin, suaranya semakin melirih, dan…… dia tersenyum sambil berkata”aku sayang kamu Lis, makasih atas kejujuran hati kamu. ” Tuhan berkehendak lain senyum yang mengembang dari bibir David adalah senyum terakhir yang bisa Melisa lihat. Senyum itu telah mengantarkan David menuju tidur panjanynya, menuju nirwana kebahagiaan keabadiannya. tangannya yang menggenggam mulai melemah dan membuka. David telah meninggalkan dunia dengan sejuta kejujuran, tidak akan ada senyum yang terkembang dari bibir merahnya. Melisa yang duduk disampingnya, mencoba menahan tangis, mencoba menahan air matanya. Perlahan dia melepas genggaman tangannya dan memberikan kecupan pertama sekaligus terakhir di kening David.

******
Baru 30 menit mereka meraih kebahagiaan, baru 30 menit mereka mendapatkan jawaban tenteng kejujuran hati yang tidak bisa di bohongi. Dan kini semua hanya senyum kegalauan dan kegundahan di hati tiba-tiba sirna dalam waktu selang dari 30 menit.
Dan pagi itu semua daun-daun seakan tertunduk patuh, gerimis merinas menjadi latar suasana dalam acara pemakaman David. Tak ada sedikit senyum yang terkembang, hanya muka-muka penuh sendu yang terlihat. Melisa tampak tegar menutupi kesedihannya dengan janji yang telah dia ucapkan di 30 menit terakhir. Dalam kesunyian malam dia menggores tinta, mencoba menulis syair cinta, untuk sang kekasih yang sudah menuju nirwana.

Rintik gerimis mengundang
Kekasih di malam ini……
Pertemuan tak terjamah ………
Aku menari dalam rindu yang indah
Sepi ku rasa hati saat ini……
Semakin lama rindu ini
Rinduku semakin dalam
Dariku untukmu unyuk cintaku
Perasaan ini takkan pernah mati
Walau kau telah tiada
Menuju singgasana nirwana
Kepada kekasih……
Lihatlah aku dari nirwana-Nya
Tunggulah aku dalam surga cinta-Nya

THE END…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar