Sabtu, 19 Oktober 2019

Perencanaan Desa berbasis data dan IT

(Sekilas cerita dan coretan dari warga pinggiran Kebumen)

Oleh: Mardiadi (Relawan Desa)

Penyusunan Perencanaan pembangunan merupakan tahapan yang paling mendasar dan menjadi faktor utama dalam siklus pembangunan. Keberhasilan pembangunan saat dipengaruhi oleh kwalitas perencanaan itu sendiri. Ada beberapa poin penting yang harus dipenuhi untuk dapat memperoleh perencanaan yang baik.
1.    Mulai dari kejelasan permasalahan yang dihadapi,
2.    Berapa dan siapa pihak-pihak yang terdampak
3.    Apa potensi dan sumberdaya yang dimiliki,
4.    Berapa pemanfaatnya,
5.    Sejauhmana kemanfaatannya,
6.    Apakah perencanaan yang disusun akan mampu menjawab permasalahan yang ada?
7.    Seberapa penganggaran yang dimiliki?

DATA
Dan saya yakin masih ada beberapa point lagi yang harus dipenuhi. Namun dari itu semua, yang ingin saya sampaikan disini adalah peran data merupakan hal terpenting untuk menjawab itu semua. Dengan data kita bisa lebih objektif dan lebih terarah dalam menyusun perencanaan.
Nahh untuk menjawab itu semua, maka desa wajib dan harus mempunyai data riil yang ada didesa. Baik menyangkut kewilayahan, kependudukan, sosial budaya, ekononi dan hal-hal yang menyangkut hajat hidup masyarakat dan yang ada di desa.
Kalau kita melihat ruang lingkup desa, sebetulnya dari dulu desa sudah mempunyai tenaga dan kelengkapan lembaga yang ketika itu difungsikan dan dapat berfungsi sudah mampu untuk menjawab ketersediaan data desa. Tentang kewilayahan dan kependudukan, ada RT/RW dan Kepala Dusun. Yang menyangkut keluarga dan wanita ada PKK, data terkait kepemudaan dan generasi muda ada Karangtaruna dan lain sebagainya.
Disisi lain pada setiap kurun waktu tertentu desa juga melakukan pendataan, misal disini yang berkaitan dengan kondisi keluarga dan kemiskinan desa, ada TKP2KDes, belum lagi pendataan kader kesehatan, pertanian dan peternakan yang itu dilakukan secara berkala. Namun seperti apakah kondisi data desa saat ini?

TUNTUTAN IT
Seiring dengan kemajuan tekhnologi, desa juga dituntut cepat, tepat, akurat dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Desa (perangkat desa dan masyarakatnya) dituntut bisa berkontribusi dan bergerak mengikuti perkembangan zaman.

IMPLEMENTASI INOVASI DESA
Inovasi dalam bahasa inggris disebut innovation. Inovasi dalam definisi yang luas dapat diartikan sebagai proses dari hasil pengembangan pemanfaatan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman baik secara individu maupun kelompok untuk menciptakan atau memperbaiki sebuah produk baik dalam bentuk barang atau jasa yang dapat memberikan nilai tambah baik dalam bidang infrastruktur, sumberdaya manusia, ekonomi dan sosial budaya.
Pengertian inovasi desa adalah proses pengembangan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang dipetik dari hasil kerja desa-desa dalam melaksanakan pembangunan desa baik yang sudah ada atau terbaru dalam bentuk barang atau jasa yang dapat memberikan nilai tambah secara berkelanjutan, baik melalui pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumberdaya manusia, ekonomi dan sosial budaya.
Itu artinya banyak hal yang bisa dilakukan dan masuk dalam ruang lingkup inovasi desa.
Berangkat dari itu semua Desa Logandu belajar untuk melakukan inovasi desa terkait perencanaan desa penyusunan RPJMDesa dengan berbasis data dan IT. Nah bagaimana wujudnya?
1.    Mulai dari musyawarah dusun, setiap peserta yang hadir harus menyiapkan data masalah yang dihadapi / yang terjadi disekitarnya.
2.    Saat lokakarya desa, data warga disandingkan dengan data yang desa miliki.
3.    Untuk pemanfaatan IT saat diskusi kelompok, setiap kelompok langsung menggunakan laptop (disediakan dan atau pinjam/bawa).
4.    Hasil diskusi bisa langsung dimonitor oleh Tim Pokja.

Itulah sekelumit pengalaman kami, semoga ada manfaatnya...
salam...

Jumat, 18 Oktober 2019

Haramkah, Ziarah kubur??

Dijaman milenial sekarang ini, didunia pendidikan pikiran dan pemikiran kritis sangat penting untuk dibangun dan digerakkan pada anak-anak. Sehingga pada akhirnya diharapkan akan tumbuh generasi yang kritis dalam menyikapi situasi dan kondisi.
Salahsatu contoh, dewasa ini ada sekelompok orang yang mengatakan ziarah kubur itu bidngah, bahkan sampai ada yang mengkafirkan. Nahhh mensikapi hal itu maka harus ditanamkan sikap KRITIS. Kritis dalam berfikir dengan dalil, dan kritis dalam memberikan argumentasi yang mendasar.
Dalam kalam suci Al Quran, Alloh SWT berfirman, 1."Sesungguhnya Alloh dan para malaikatnya "bersholawat" (mendoakan selamat) kepada Nabi Muhammad SAW, maka Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kepada nabi".........
2. Perintah berbakti kepada orang wajib hukumnya, bahkan wajibnya disejajarkan dengan beriman kepada Alloh SWT.
Pertanyaan sederhana... Bagaimana jika orangtua sudah meninggal? Akankah kewajiban itu gugur??
Para ulama sepakat, Ketika orangtua meninggal, wujud bakti anak adalah dengan senantiasa mendoakan kepada orangtua (ziarah kubur).
Pertanyaan berikutnya akan muncul....
Apakah doa orang yang masih hidup akan sampai pada orang yang sudah meninggal??
Kenapa tidak sampai? asal paswordnya benar ya tetep nyampai. Lagian urusan diterima atau tidak itu kan urusan Alloh, kewajiban kita adalah berbakti...
Dan masih banyak lagi penjelasan yang mendasar dan bisa menjadi pedoman.
Hanya celakanya kadang KRISIS wawasan, krisis pemahaman sehingga menghukumi sesuatu dengan logika masing-masing dan dengan nafsunya sendiri-sendiri.
Dari dasar dalil dan pemikiran diatas harapannya dapat menjadi bagian dari rujukan mengapa kita ber"ziaroh".
Untuk lebih menguatkan, dibawah ini akan saya sampaikan beberapa tujuan dari ziarah kubur.
  1. 1. Nilai IBADAH. Mengapa?? Didalam kita melakukan ziaroh mestinya dibarengi dengan membaca Al quran, Tahlil, tasbih, tahmid dan takbir yang itu semua merupakan kategori ibadah. Terlebih membiasakan membaca kalimat thoyibah adalah wujud pembiasaan kita dengan harapan diakhir hayat kita dengan mengucapkan kalimat thoyibah. Dan dalam hadits jelas disabdakan, barangsiapa yang akhir hayatnya mengucapkan kalimah thoyibah dijamin masuk sorga.
  2. 2. Wujud berbakti kita pada orangtua/leluhur kita. Ketika orangtua/leluhur kita masih hidup, bakti kita dengan patuh dengan perintahnya, memberikan kebutuhannya jika mereka sudah pikun/tidak mampu lagi. Nah jika orangtua sudah pikun saja kewajiban kita mencukupi kebutuhannya, apalagi jika orangtua kita sudah tiada, maka bakti kita dengan selalu mendoakan kebaikan. Toh mendoakan orangtua termasuk ciri anak yang sholeh.
  3. 3. Ungkapan rasa syukur. Dengan ziaroh kita jadi teringat jasa-jasa orangtua/leluhur kita. Bayangkan.... Jika tidak ada orangtua kita / para leluhur kita, mustahil kita bisa menghirup udara dan berada di dunia ini.
  4. 4. Dzikrul maut. Ziarah kubur mengingatkan kita, bahwa hidup bersifat fana, mau tidak mau pada saatnya kita akan kembali kepangkuanNYA. Sadar akan kematian dan menyadari kematian butuh bekal untuk hidup yang langgeng abadi...

    wallohu a'lam..
    Monggo dikomentari....