Jumat, 18 Oktober 2019

Haramkah, Ziarah kubur??

Dijaman milenial sekarang ini, didunia pendidikan pikiran dan pemikiran kritis sangat penting untuk dibangun dan digerakkan pada anak-anak. Sehingga pada akhirnya diharapkan akan tumbuh generasi yang kritis dalam menyikapi situasi dan kondisi.
Salahsatu contoh, dewasa ini ada sekelompok orang yang mengatakan ziarah kubur itu bidngah, bahkan sampai ada yang mengkafirkan. Nahhh mensikapi hal itu maka harus ditanamkan sikap KRITIS. Kritis dalam berfikir dengan dalil, dan kritis dalam memberikan argumentasi yang mendasar.
Dalam kalam suci Al Quran, Alloh SWT berfirman, 1."Sesungguhnya Alloh dan para malaikatnya "bersholawat" (mendoakan selamat) kepada Nabi Muhammad SAW, maka Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kepada nabi".........
2. Perintah berbakti kepada orang wajib hukumnya, bahkan wajibnya disejajarkan dengan beriman kepada Alloh SWT.
Pertanyaan sederhana... Bagaimana jika orangtua sudah meninggal? Akankah kewajiban itu gugur??
Para ulama sepakat, Ketika orangtua meninggal, wujud bakti anak adalah dengan senantiasa mendoakan kepada orangtua (ziarah kubur).
Pertanyaan berikutnya akan muncul....
Apakah doa orang yang masih hidup akan sampai pada orang yang sudah meninggal??
Kenapa tidak sampai? asal paswordnya benar ya tetep nyampai. Lagian urusan diterima atau tidak itu kan urusan Alloh, kewajiban kita adalah berbakti...
Dan masih banyak lagi penjelasan yang mendasar dan bisa menjadi pedoman.
Hanya celakanya kadang KRISIS wawasan, krisis pemahaman sehingga menghukumi sesuatu dengan logika masing-masing dan dengan nafsunya sendiri-sendiri.
Dari dasar dalil dan pemikiran diatas harapannya dapat menjadi bagian dari rujukan mengapa kita ber"ziaroh".
Untuk lebih menguatkan, dibawah ini akan saya sampaikan beberapa tujuan dari ziarah kubur.
  1. 1. Nilai IBADAH. Mengapa?? Didalam kita melakukan ziaroh mestinya dibarengi dengan membaca Al quran, Tahlil, tasbih, tahmid dan takbir yang itu semua merupakan kategori ibadah. Terlebih membiasakan membaca kalimat thoyibah adalah wujud pembiasaan kita dengan harapan diakhir hayat kita dengan mengucapkan kalimat thoyibah. Dan dalam hadits jelas disabdakan, barangsiapa yang akhir hayatnya mengucapkan kalimah thoyibah dijamin masuk sorga.
  2. 2. Wujud berbakti kita pada orangtua/leluhur kita. Ketika orangtua/leluhur kita masih hidup, bakti kita dengan patuh dengan perintahnya, memberikan kebutuhannya jika mereka sudah pikun/tidak mampu lagi. Nah jika orangtua sudah pikun saja kewajiban kita mencukupi kebutuhannya, apalagi jika orangtua kita sudah tiada, maka bakti kita dengan selalu mendoakan kebaikan. Toh mendoakan orangtua termasuk ciri anak yang sholeh.
  3. 3. Ungkapan rasa syukur. Dengan ziaroh kita jadi teringat jasa-jasa orangtua/leluhur kita. Bayangkan.... Jika tidak ada orangtua kita / para leluhur kita, mustahil kita bisa menghirup udara dan berada di dunia ini.
  4. 4. Dzikrul maut. Ziarah kubur mengingatkan kita, bahwa hidup bersifat fana, mau tidak mau pada saatnya kita akan kembali kepangkuanNYA. Sadar akan kematian dan menyadari kematian butuh bekal untuk hidup yang langgeng abadi...

    wallohu a'lam..
    Monggo dikomentari....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar