Senin, 28 Januari 2013

Cerita remaja: Pertemuan Dua Hati


Sinar mentari mulai terpancar. Burung pun berkicau riang menyambut datangnya pagi. Satu tahun sudah Jihan terlepas dari kesedihannya. Namun ia masih saja teringat akan peristiwa satu tahun silam. Sebuah rayuan manis yang ia dapat dari kekasihnya membuat hati Jihan semakin terluka.
“ Mengapa aku harus mengenal dia, mengapa aku harus percaya pada kata-kata manisnya, mengapa kini yang ada hanya luka??? Mengapa……mengapa…….mengapa….???!!!” desah Jihan dalam hati. Meski sekarang Jihan sudah tidak berhubungan lagi dengan lelaki manis bernama Antoni itu, Jihan tidak akan pernah bisa menghilangkan semua luka yang telah ia dapat dari Antoni.
“ Dasar laki-laki brengsek…!!! Lho…Cuma bisa nyakitin hati gue, Loe…Cuma bisa hancurin hidup gue, Gue benci banget sama Loe…, Gue benci……!!!” gerutu hati Jihan. Saat itu Jihan berada di taman belakang rumahnya. Ketika ia sedang merenung, tiba-tiba suara ponselnya berbunyi, menandakan sebuah SMS masuk di HPnya. Setelah ia buka ternyata SMS itu dari Best Friendnya yang bernama Anisa. Anisa adalah teman terdekat Jihan yang paling bisa mengerti akan keadaan Jihan.
“ Met pagi, Jihan…..Dah bangun lom???”
“ Oy, hari ini kamu ada acara ga’???”
“ Low kamu ga’ ada acara, kamu mau ga’ nemenin aku ke rumah Rey???”
“ Mau ya??? Please…!!!” Lez…Anisa
Jihan tidak bisa menolak permintaan Anisa, karena dia tidak ingin teman terbaiknya ikut larut dalam kesedihan yang dia alami.
“ Pagi juga Best Friendku yang paling cantik”
“ Aku hari ini ga’ ada acara kok, so nanti pasti aku mau banget nemenin kamu ke rumah Rey”
“ Ntar kalau kamu dah siap, kamu jemput aku ya……!!!”
Itu adalah balasan SMS dari Jihan. Dia sama sekali tidak memperlihatkan kalau dia sedang sedih. Tepat jam 3 sore, Anisa datang untuk menjemput Jihan.
“ Jihan, ayo cepaaaat!!! Ntar kita telat Lho…”
“ Iya, kamu cerewet amat ce, mentang-mentang mau ketemu pacar, aku dech yang jadi sasaran….ya tapi ga’ apa-apa dech, buat kamu apa sih yang ga’, Nis???”

*****
Akhirnya mereka berangkat ke rumah Rey dengan berboncengan sepeda motor. 15 menit kemudian, mereka sampai di rumah Rey.
“ Thok…thok…thok…Say!!!” kata Anisa sambil mengetuk pintu.
“ Iya, sebentar…!!!” sahut Rey dari dalam rumah.
“ Cepetan donk say, dah kangen nich…!!!” jawab Anisa lagi.
“ Iya sayank, sabar donk…”
Setelah pintu dibuka, ternyata di rumah Rey ga’ Cuma ada dia. Ada teman Rey yang kebetulan sedang bermain di rumah Rey. Nampaknya wajah lelaki itu sudah tidak asing lagi bagi Jihan. Ia mencoba mengingat-ingatnya kembali.
Tatapannya begitu indah
Senyumnya begitu manis
Dan kata-katanya begitu ramah…
“Hey Jihan! Ternyata kamu temennya Rey juga. Aku kira kamu ga’ kenal Rey…Dasar kamu, ko’ kamu ga’ pernah cerita sich kalau kamu temennya Rey…!” Sapa lelaki itu mengagetkan Jihan yang sedang melamuninya. Ternyata lelaki tampan itu adalah kakak kelas Jihan di sekolahnya. Meskipun mereka satu sekolahan, tapi selama ini mereka sama sekali tidak akrab.
“ O…iya aku temennya Rey sejak SMP, yang tepatnya setelah dia jadian sama Anisa.” Jawab Jihan agak gugup.
“ Fahri kamu disini dulu ya…temenin Jihan, aku sama Anisa mau cari minum, key???” Kata Rey seraya pergi meninggalkan mereka berdua.
“ Ga’ disangka ya, ternyata kamu mau juga nyapa aku???” Kata Jihan memulai percakapan.
“ Ye…emangnya selama ini aku ga’ pernah nyapa kamu ???” Tanya Fahri
“ Ya iya lah, s’lama ini kan loe ga’ pernah tahu kan kalau aku dekat sama pacar kamu…”
“ Maksud kamu…???”
“ Maksud aku kamu ga’ tahu kan kalau aku dekat sama Putri ???”
“ Hah…yang bener…….???”
“ Ye…dibilangin ga’ percaya, kalau kamu ga’ percaya, kamu tanya aja sama Putri…!!!”
Tiba-tiba wajah riang Fahri berubah kusam dan murung. Nampaknya ia sedih ketika ia mendengar nama Putri yang disebutkan Jihan.
“ Fahri, kamu kenapa ? kata-kataku ada yang salah ya?” kata Jihan dengan nada agak bersalah.
“ Ga’ kok. Aku Cuma inget aja ma Putri …” jawab Fahri
“ Lho…emangnya Putri kenapa ? kamu masih pacaran kan sama Putri?” tanya Jihan.
Fahri menggelengkan kepalanya yang menandakan bahwa ia sudah ga’ berhubungan lagi dengan Putri. Spontan Jihan kaget dengan jawaban Fahri.
“ Fahri…kamu jangan bercanda dech…!!!” desak Jihan.
“ Aku ga’ pernah bercanda Jihan, Putri telah memilih laki-laki lain dibandingkan aku. Malah sahabat aku sendiri yang menusuk aku dari belakang.”
“ Maksud kamu…???”
“ Iya, ternyata selama ini Putri ada main dengan Rama.” Jawab Fahri menjelaskan.
“ Lho…bukannya Rama itu sahabat karibmu ???” tanya Jihan lagi
“ Iya sich. Tapi….inilah kenyataannya “
“ Pasti kamu sedih banget ya ???”
“Ya…begitulah…….” Tutur Fahri dengan nada lembut.
“ Berati sama donk kaya’ aku, sebenarnya aku juga lagi sedih lho……” papar Jihan
“ Hah…kamu lagi sedih…??? Tapi wajah kamu ko’ masih kelihatan ceria banget ???” tanya Fahri heran.
“ Ya itu karena aku ga’ ingin Anisa ikut sedih…” jawab Jihan
“ Memangnya sedih gimana?!” tanya Fahri penasaran
“Sebelum Aku ceritain ke kamu, kamu janji dulu kalau kamu ngga bakalan ngasih tahu cerita ini ke orang lain., sekalipun dia adalah sahabatku seperti Anisa” Kata Jihan
“Ok dech gue janji,gue ga bakalan ngasih tahu cerita loe ke orang laen….Janji Fahri.
Setelah Jihan percaya akan janji Fahri, Ia memulai ceritanya,,…
“Gini lo…… Dulu gue pernah punya cowo namanya Antoni, ketika kita baru pacaran, dia perhatian banget sama aku. Tapi aku ngga pernah nyangka kalau dia bakalan mendua di belakang aku sampai sekarang rasa sakit itu belum hilang, meskipun kejadian ini sudah aku alami 1 tahun yang lalu……….”
“Berarti nasib kita sama donk,…“ Kata Fahri sambil menghibur Jihan
“Iya nasib kita emang sama, Cuma bedanya lo di pihak cowo, gue di pihak cewe…..
Setelah lama bercakap-cakap, mereka saling akrab dan saling mengenal pribadi satu sama lain.
“ Fahri, ko’ Rey sama Anisa belum pulang juga sich?” Tanya Jihan menghangatkan suasana.
“ Iya nich ga’ tahu, padahal katanya cuma mau cari minum, ko’ dah satu jam ga’ balik-balik ? Mungkin mereka mojok dulu kali, soalnya kalau disini kan ada kita, barangkali mereka malu.” Jawab Fahri sambil menggerutu.
“ Iya mungkin juga tuh…” lanjut Jihan.

*****
Beberapa saat kemudian akhirnya Rey dan Anisa pulang
“ Maaf ya nunggu lama, aku jadi ga’ enak sama kalian” Kata Anisa dengan nada menyesal
“ ga’ papa kali, ditinggal lebih lama lagi juga ga’ papa, kan ada Jihan yang cerewet, jadi dia bisa menghilangkan rasa bosan aku ” Kata Fahri cengengesan
“ Apa lho bilang ? Gue cerewet???” Kata Jihan sambil marah-marah pada Fahri.
“ Ga’ ko’, Cuma bercanda. Githu za marah…” Sahut Fahri
“ Udah-udah kalian jangan ribut donk, mendingan sekarang kita minum and makan-makan, key !!!” Kata Rey sambil memberikan makanan dan minuman yang baru saja dia beli. Tanpa pikir panjang, mereka langsung saling berebut makanan dan minuman tadi.
“ Say, dah sore nich, aku pulang dulu yach…???” Kata Anisa pada Rey.
“ Iya sayaaang……. Lain kali main lagi yach…!!!” Jawab Rey.
“ Iya tenang za say…!!!” lanjut Anisa.
“ Eh…kalau mau main, Jihan ajak lagi yach…Coz, dia anaknya asyik banget buat ngobrol.” Sambung Fahri.
“ Cie…Fahri lagi pede’kate’ ya sama Jihan” Ejek Anisa
“ Ah…ga’ ko’,Nis. Si Fahri emang usi l!!!” Jihan menggerutu
“ Biarpun aku usil, tapi ngangenin kan ???” kata Fahri dengan PD_nya
“ Hah…ngangenin ??? Ga’ kali, yang ada malah nyebelin tau !!!” jawab Jihan
“ Dah dech, Say. Aku pulang dulu yach…dari pada lama-lama disini, bisa-bisa Jihan sama Fahri jadi kaya’ TOM ‘n JERRY…met sore ya Say…” kata Anisa seraya pulang dengan Jihan.
Hari berganti hari, minggu demi minggu telah terlewati. Sepertinya mereka sangat cocok satu sama lain. Hingga akhirnya, pada suatu ketika Jihan merasa ada sesuatu yang beda pada diri Fahri. Dia baru menyadari bahwa dia telah jatuh cinta dengan lelaki hitam maniz yang bernama Fahri. Tak disangka dan tiada diduga, ternyata Fahri pun merasakan hal yang sama dengan Jihan. Fahri merasa, Jihan adalah wanita yang bisa menghilangkan semua luka yang dia dapat dari penghianatan cinta Putri.

*****
Akhirnya pada saat malam minggu, ketika mereka sedang jalan berdua, Fahri memberanikan diri untuk mencurahkan isi hatinya pada Jihan.
“ Jihan, aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tapi kamu jangan marah yach ???” kata Fahri memohon.
“ Ga’, aku ga’ akan marah ko’, emangnya kamu mau ngomong apa ?” tanya Jihan penasaran.
Tiba-tiba perasaan Jihan berdebar-debar. Dia tak tau mengapa hatinya begitu gelisah. Dengan penuh romantis, Fahri mengatakan.
“ Jihan,,,
Indahnya malam tak se-Indah wajahmu
Pandangan pertama
Untuk menyayangimu
Jangan kau lupakan aku
Ingatlah aku disetiap langkahmu
Aku disini termenung menantimu
Namamu kan selalu terukir dihatiku
Takkan pernah ku lupakan saat-saat terindah bersamamu, karena_
Itu adalah kenangan terindah dalam hidupku
Jihan……….Taukah kamu………bahwa aku………
Aku……….mencintaimu……..

*****
Jihan terkejut dan terharu akan kata-kata Fahri yang begitu menyentuh kalbu. Dan dengan senang hati, Jihan menerima cinta Fahri. Jihan berharap, Fahri bisa lebih baik dari pada Antoni. Dan ia pun juga berharap Fahri bisa menjadi cinta sejatinya sekaligus cinta terakhirnya.

by: child alhabib "d'star"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar