1. GEOGRAFI CINTAKU MEMBIOLOGI
Biarlah daku terdenudasi dalam dimensi waktumu
Bagiku dah kebahagiaanmu bersama merpati putih
Meski topografi relief diri bermacam ragam
Hari-hari terlewati dalam fatamorgana menggejala diatmosfer
Kau bak lapisan ozon yang melindung bumi
Radiasi sinar kau sapu dengan ikatanmu yang erat dengan oksigen
Meski kau adalah lapisan tak berwarna
Namun dalam rintik hujan bersama cahaya
Kau biaskan warna indah pelangi dipeluk mimipiku
Anterediummu adalah teratai
Arkegoniummu adalah melati putih
Meski ndaku hanya angin gunung bererosi
Eksploitasi terlakukan dibawah teduh sang awan
2 tahun sudah kau beriku paramilon
Spora-spora dah menjadi protonema dan protalium
Tumbuh subur di lahan aluviologis bermakroskopis
Namun gelagah dating bersama akulturasi angin barat
Bumiku, bumimu memanas
Green house effect mulai melubangi lapisan ozonmu
Ku coba cari jalan ketika purnama merindu
Lalu ku tanam 1000 pohon di hutan hujan tropismu
Berharap keanekaragaman kan menghasilkan plasma nutfah
Oksigenku . . . .
Suhuku . . .
Cahayaku . . .
Bumiku . . .
Planetku . . . .
Tetaplah mengorbit dalam jagad raya cintaku
Mawar biruku tertanam slalu untuk hatimu
2. Q ingin kau tahu
Pigura hati yang tak berbingkai telah menampakkan sosokmu dalam bingkai hatiku
Abi . . . .
Q tahu cintamu seperti ombak yang tak pernah berhenti
Angin yang henti berhembus
Siang mendatangkan malam
Malam menghadirkan pagi
Semua seakan menjadi naluri hati untukmu
Abi . . . .
Q ingin kau tahu
Saat ini Q butuh kamu
Saat ini Q cinta kamu
Saat ini Q sayang kamu
Ada duka yang terselip dilembaran hidupku
Tapi kau datang Abi
Menyekanya dengan minyak kebahagiaan abadi
Abi . . . .
Tetaplah bersarang dihatiku
Hingga matahari akan terbit dari barat
Terimakasih untuk cinta dan sayangmu
3. Tanpa judul
Wahai kawanku
Wahai sahabatku
Wahai temanku
Wahai saudaraku
Lihatlah kebawah
Lihatlah keatas
Lihatlah kekanan
Lihatlah kekiri
Apa yang sedang kita pikirkan ?
Mengapa kita sedih ?
Apakah kita telah hilang kebersamaan ?
Bukankah perasaan kita tersayat perih ?
Pertemuan diakhiri dengan perpisahan
Baru kemarin kita bercanda
Kita bersenda gurau dan berbincang-bincang
Ternyata ada yang hilang
Waktu terasa semakin berlalu
Mengingatkan kita pada masa lalu
Kita tidak boleh menahan pilu
Itu hanya akan menambah rasa malu
Kami ingin bertemu
Kami ingin berkumpul
Kami ingin bersama
Kami ingin berbicara
Kepada siapa kami mengadu
Kami hanya ingin bersatu
Menikmati masa yang semanis madu
Kapan lagi kami dapat berpadu
Kami dari jauh
Tidak tahu arah
Tidak mudah menyerah
Membangun kebersaman yang kekal
Kami adalah para pemimipi
Setiap saat kami bermimipi
Mengimpikan sebuah mimpi
Mewujudkan mimpi kami
Kami hanya ingin berbaur
Laksana tubuh telur
Dilanda hancur lebur
Jika tidak mau bertempur
Hidup bagi kami adalah indah
Maka berikanlah kami wadah
Bagaikan sebuah rumah
Yang kokoh tak akan roboh
Kami mohon dukunganmu
Kami ingin membangun jaringan anak
Teriakan serentak anak-anak
Meminta bantuanmu
Kami beragam
Kami beraneka
Kami bermacam
Kami tidak berbeda
Apakah cita-cita kami terlalu tinggi ?
Kami rasa tidak seperti gigi
Yang selalu tetap meringis geli
Menertawakan dengan jari
. . . . . . . . .
Teman-teman kita akan bertemu lagi
Kita akan bersama-sama lagi
Tidak ada pasir didalam debu
Jadi, kita harus turut berbagi
Kita punya tujuan
Kita punya cita-cita
Kita punya dukungan
Dan semuanya sama rata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar