Jumat, 20 Januari 2012

FILSAFAT ILMU


FILSAFAT ILMU


PENGENALAN FILSAFAT

A.      Pendahuluan

Filsafat adalah usaha untuk memahami / mengerti dunia dalam hal makna dan nilai-nilainya dan merupakan sebuah disiplin ilmu yang terkait dengan perihal kebijaksanaan. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya. Filsafat merupakan pendekatan yang menyeluruh terhadap kehidupan dan dunia. Filsafat berusaha untuk menyatukan hasil-hasil ilmu dan pemahaman tentang moral, estetika, dan agama.

Beberapa langkah menuju ke arah kebijaksanaan:
1.    Membiasakan diri bersikap kritis
2.    Berusaha untuk memadukan (sintesis) hasil bermacam-macam sains
3.    Mempelajari dan mencermati jalan pemikiran para filsuf
4.    Menelusuri butir-butir hikmah yang terkandung dalam ajaran agama

B.      Pengertian Filsafat
Filsafat secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “Philosophia”. “Philos” artinya suka, cinta atau kecenderungan pada sesuatu, sedangkan “Sophia” artinya kebijaksanaan. Jadi, filsafat adalah cinta atau kecenderungan pada kebijaksanaan. Istilah filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki pandangan kata “falsafah” (Arab), “philosophy” (Inggris), “philosophia” (Latin), “philosophie” (Jerman, Belanda, Perancis).
Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan . Artinya filsafat berusaha untuk mengkombinasikan hasil bermacam-macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang alam (arti spekulatif).


C.      Ciri-Ciri Berfikir Kefilsafatan
  1. Radikal
  2. Universal
  3. Konseptual
  4. Koheren dan konsisten (runtut
  5. Sistematik
  6. Komprehensif
  7. Bebas
  8. Bertanggung jawab

D.      Obyek Material dan Obyek Formal Filsafat
        Obyek material adalah sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran (Gegorstard). Sesuatu hal yang diselidiki (sesuatu hal yang dipelajari, mencakup apa saja, baik hal-hal yang konkrit, misal manusia, tumbuhan, batu. Obyek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seseorang peneliti terhadap obyek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya.

E.     Beberapa Gaya Berfilsafat
        Ada beberapa gaya berfilsafat yang terkait erat dengan sastra (styles of philosophizing), yaitu:
1.    pertama, berfilsafat yang terkait erat dengan sastra
2.    Kedua, berfilsafat yang dikaitkan dengan sosial
3.    Ketiga, filsafat yang berkait erat dengan metodologi.

Descartes menyajikan beberapa langkah metodis.
-          Hendaklah kita mulai beberapa langkah metodis, selama ini diterima sebagai suatu kebenaran
-          Kita mulai dengan mengklasifikasikan persoalan, dari hal-hal yang sederhana hingga pada hal-hal yang rumit.
-          Pemecahan masalah dimulai dari hal-hal yang sederhana, kemudian meningkat secara bertahap ke hal-hal yang lebih rumit.
-          Memeriksa kembali secara menyeluruh, mungkin ada hal-hal yang masih tersisa atau terabaikan.
4.    Keempat, berfilsafat yang dikaitkan dengan kegiatan analisis bahasa,
5.    Kelima, berfilsafat yang dikaitkan dengan menghidupkan kembali pemikiran filsafat di masa lampau.

F.     Cabang-Cabang Filsafat
        Ada tiga jenis persoalan filsafat yang utama:
a.     Persoalan keberadaan (being) atau eksistensi (existence) bersangkutan dengan cabang filsafat metafisika.
b.     Persoalan pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth) bersangkutan dengan cabang filsafat epistemologi (dari segi isi) sedangkan dari segi bentuknya bersangkutan dengan cabang filsafat logika.
c.     Persoalan nilai-nilai (values) dibedakan menjadi 2. Nilai-nilai kebaikan tingkah laku yang bersangkutan dengan cabang filsafat etika dan nilai-nilai keindahan yang bersangkutan dengan cabang filsafat estetika
1.     Metafisika
Berasal dari kata Yunani meta dan physika yang dapat diartikan sesuatu yang ada di balik atau di belakang benda-benda fisik.
2.     Epistemologi
Disebut juta teori pengetahuan (theory of knowledge). Secara etilomogi, epistemologi berasal dari kata Yunani “episto”, pengetahuan dan “logos”. Teori. Jadi, epistelomogi adalah sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula (sumber, struktur, metode dan syahnya (validitas) pengetahuan
3.     Logika
Cabang filsafat yang bersangkutan dengan kegiatan berfikir.

G.    Prinsip-Prinsip dalam Berfilsafat
        Lima prinsip penting dalam berfilsafat:
1.    Meniadakan kecongkakan mana tahu sendiri
2.    Perlunya sikap mental berupa kesetiaan pada kebenaran
3.    Memahami secara sungguh-sungguh persoalan-persoalan filsafat serta berusaha memikirkan jawabannya.
4.    Latihan intelektual itu dilakukan secara aktif dari waktu ke waktu dan diungkapkan baik secara lisan maupun tertulis.
5.    Sikap keterbukaan diri, artinya orang yang mempelajari filsafat sebaiknya tidak dihinggapi oleh prasangka tertentu.

H.    Berfikir Secara Berfilsafat
        Berfilsafat adalah berfikir. Ini tidak berarti berfikir adalah berfilsafat. Kalau dikatakan berfilsafat adalah berfikir, hal ini dimaksudkan bahwa berfilsafat termasuk kegiatan berfikir. Kata “adalah” dalam “berfilsafat” adalah “berfikir” mengandung pengertian bahwa berfilsafat itu tidak identik dengan berfikir melainkan berfilsafat termasuk dalam berfikir.

I.      Hubungan Ilmu Dengan Filsafat
        Ada hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat. Banyak masalah filsafat yang memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal dan keliru. Ilmu dewasa ini dapat menyediakan bagi filsafat. Sejumlah besar bahan yang berupa fakta-fakta yang sangat penting bagi perkembangan ide-ide filsafat yang tepat sehingga sejalan dengan pengetahuan ilmiah.

J.     Tema dan Tinjauan Umum Filsafat Ilmu
        Filsafat Ilmu ialah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperolehnya. Dengan kata lain, filsafat ilmu sesungguhnya merupakan suatu penyelidikan lanjutan.
Fungsi Filsafat Ilmu:
1.    Sebagai alat mencari kebenaran dari fenomena yang ada
2.    Mempertahankan, menunjang, melawan / berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya
3.    Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup di dunia
4.    Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
5.    Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar