Minggu, 01 Januari 2012

Siraman Rohani: Malu bagian dari Iman


RASA MALU ADALAH BAGIAN DARI IMAN

 ‘An Ibni “Umaro rodliyallohu ‘anhuma :Anna rosulallohi SAW marron ‘ala rojulin minal anshoori,wahuwa yu’zho akhohu fil-hayaa-i, faqol rosulullohi SAWda’ahu fainnal hayaa-i minal imaan. (rowahul bukhoriy)
Bahwa dari hadits tersebut kita dapat mengetahui , bahwa “ Rasa malu (berbuat dosa) adalah sebagian dari iman”. Hadits tersebut jangan langsung kalau malu itu adalah bagian dari iman. Tapi kita harus memahami isi dari hadits tersebut.
Maksud dari hadits tersebut adalah malu berbuat dosa bukan malu karena berbuat kebaikan atau kurang PD. Pada masa anak-anak atau masa remaja sekarang ini , banyak kita jumpai malu karena tidak PD. Misalkan, kita itu merasa kalau diri kita banyak kurangan.Nah,remaja masa kini itu banyak merasa malu pada kekurangan diri sendiri.Dan yang parah lagi pada zaman sekarang banyak sekali anak remaja yang mersa malu ketika melakukan hal-hal yang terpuji misalnya mengaji,shlat ke masjid,membantu orang tua.Khususnya membantu orang tua,tidak bisa kita pungkiri lagi bahwa banyak sekali ketika  membantu norang tua.Tidak perlu jauh-jauh kita mencari contoh,dilingkungan kita saja banyak sekali. Misalnya: Menyapu halaman, mencuci pakaian, dan pada musim kemarau khususnya yang pekerja tani, ketika penduduk mmenanam tembakau banyak sekali anak-anak remaja, yang merasa malu ketika membantu orang tua di sawah, apalagi kalau ketemu temannya (tidak PD). Dan masih banyak sekali contoh yang dapat kita jumpai . padahal malu yang seperti itu yang tidak disukai oleh Alloh (malu membantu orang tua).
Anehnya lagi kalau anak muda sekarang ketika memakai pakaian yang sopan, malah dikucilkan oleh teman-temannya, dia di anggap tidak gaul/katro. Yach,.. kita tahu sendirilah anak remaja sekarang, anak remaja sekarang yang ditiru yang lagi trend (meniru sang idola). Sebenarnya ya tidak apa-apa meniru sang idola, selagi yang di tiru adalah hal yang positif. Tetapi kebanyakan yang ditiru adalah hal yang negatif seperti mentato,model rambut,dan pakaian yang tidak sopan. Contoh :perepuan masa kini lebih PD (Tidak merasa malu)ketika memakai pakaian yang meniru gaya barat ,atau lebih suka memakai pakaian yang mengumbar aurot yang membuat para remaja bergairah (memancing nafsu). Dan kebanyakan para remaja sekarang, merasa malu ketika memakai pakaian yang dianjurkan oleh agama, yaitu memakai pakaian yang sopan dan menutup aurot.
Jadi kita semua jangan kaget kalau pemerkosaan semakin merajalela, itu karena disebabkan karena ulah sendiri yang berpakaian dengan sembarangan dan tidk menutup aurot gitu, ??!.
Sebenarnya bukan rasa malu ketika kita melakukan hal yang baik,tapi semua itu adalah sifat pengecut, penakut atau dalam bahasa jawanya ”JIRIH”. Biasanya orang yang mempunyai sifat jirih itu, hatinya mulai berkarat dan orang tersebut tidak mau menerima nasihat. Meskipun dinasehati orang tersebut tidak bisa mengubah kelakuanya (Nasihatnya tidak mempan bagaikan “Nasihat yang masuk dari  telinga kanan dan keluar lewat telinga kiri). Perlu kita semua ketahui kalau seseorang yang hatinya masih bersih, orang tersebut tidak akan merasa malu ketika melakukan hal yang baik, dan mersa malu ketika melakukan hal yang dibenci oleh Allah SWT. Dari keterangan yang telah dijelaskan diatas kita dapat mengambil garis besarnya yaitu “Selagi kita dapat melakukan hal yang disukai oleh Allah maka kita jangan merasa malu dan merasa malulah kita, ketika melakukan hal-hal yang berbau maksiat (Hal-hal yang dibenci oleh Allah), kalau kita bisa seperti itu maka kita termasuk orang-orang yang beriman”.
Teman-teman yang berbahagia dan senantiasa dilindungi oleh Allah SWT,Amin…
Sampai disini doeloe ya…..!!
Semoga dengan ini bisa meningkatkan iman kita….Lain kali kita sambung lagi yaa…!
Good bye and see you next time…!
Sumber:
Arba’un Nawawi  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar