Minggu, 01 Januari 2012

SIRAMAN ROHANI: BIRRUL WALIDAIIN


Keutaman Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua
 “Dan sembahlah olehmu sekalian Alloh dan jangan kamu menyekutukan sesuatu dengan Dia. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kepada sanak kerabat, kepada anak-anak yatim, kepada para orang miskin, kepada tetangga yang kerabat dan yang tak sekerabat, kepada handai taulan, kepada orang-orang yang sedang musafir, dan kepada mereka yang menjadi hamba sahaya kamu. Sesungguhnya Alloh tidak suka kepada orang-orang yang sombong dan orang-orang bermegah-megah”(QS. An-Nissa : 36)
Dari ayat diatas jelas sekali, selain kita disuruh untuk menyembah kepada Alloh, kita juga sangat dianjurkan untuk menghormati orang tua, bahkan wajib hukumnya. Kedua orang tua adalah yang menjadi sebab lahiraja kita (perantara), wujud dan hidup kita. Dan ketika kita sedang berbicara dengan orang tua maka jangan sampai berkata kasar bahkan menyentaknya. Anak muda sekarang sangat memprihatinkan, banyak anak yang berani kepada orang tua, seperti mencaci maki, membentak, bahkan banyak anak yang menganiaya oarang tuanya. Dan tidak sedikit anak yang sampai membunuh orang tuanya. Na’u dzubillah mindzalik…
Betapa menderita dan susahnya orang tua ketika sedang mengandung, melahirkan, menyusui bahkan sampai sekarang kita masih membutuhkan peran orang tua.
Tapi semua ini tak sedikitpun menyurutkan rasa sayangnya kepada anak. Jadi sudah sepantasnya kita untuk membalas kebaikan orang tua, sesuai kemampuan kita.
Tau kah kalian….? Bahwa orang dan itu sangat dekat hubunganya dengan Alloh SWT. Seperti yang diterangkan didalam hadits.
Mau tau seperti apa ? Mari kita lihat dan kaji bersama,..!!!
Didalam hadits diterangkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya : “Keridloan Alloh itu didasarkan atas keridloan orang tua dan kemurkaan Alloh itu didasarkan atas kemurkaan kedua orang tua” (HR. At-Turmudzi).
Hadits diatas menerangkan tentang kewajiban seorang anak untuk berbakti kepada oranng tua, termasuk ibadah kepada Alloh. Jadi, ketika kita tidak berbakti kepada orang tua, berarti kita tidak berbakti kepada orang tua secara keseluruhan.
Apabila ada seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya niscaya orang tuanya sangat senang dan bahagia karena pada dirinya (anaknya) ada bibit keimanan kepada Alloh, dan seorang yang dapat menyenangkan kedua orang tuanya akan mendapatkan pahala yang besar dari Alloh SWT, dan kelak akan masuk surga. Tapi sebaliknya kita selalu membantah dan tidak taat kepada kedua orang tuanya, orang itu telah menyakiti orang tuanya. Apabila itu terjadi, orang tuanya akan marah dan murka bersamaan itu pula, Alloh akan murka juga. 
Pada zaman Rosululloh, ada seorang laki-laki yang bernama Al Ghomah Dia ahli ibadah, dermawan. Tetapi disamping itu Dia berbuat durhaka kepada orang tuanya terutama pada ibunya. Pada suatu hari Dia sakit keras, Dia tidak bisa mengucapkan kalimat “Laailaahaillalloh”meskipun diajari oleh para sahabat. Setelah ditelusuri oleh Nabi Muhammad SAW ternyata Al Ghomah mempunyai salah yang belum dimaafkan, yaitu kepada ibu. Setelah ibunya memaafkan Al Ghomah, tidak lama kemudian Al Ghomah meninggal dengan mengucapkan kalimat syahadat. Itulah salah satu contoh orang yang tidak taat kepada orang tua. Untung ada Nabi yang bisa menggugah hati ibunya untuk memaafkan, kalau tidak sangat celaka bagi Al Ghomah. Nabi bersabda,”Bahwa surga itu terletak dibawah kaki ibu”
Tahukah kalian,..??? Bahwa orang tua itu mempunyai sepuluh hak yang harus dipenuhi oleh anak. Ingin tahu kan,..??? Mari kita lihat sama-sama,..!!!
1.                  Memberikan makan bila dibutuhkan
2.                  Memberikan pengabdian bila diperlukan
3.                  Mendatangi bila dipanggil
4.                  Mentaati bila diperintah selain yang maksiat
5.                  Berbicara dengan lemah lembut (tidak kasar)
6.                  Memberikan pakaian bila diperlukan, sedang dia mampu
7.                  Berjalan dibelakangnya
8.                  Mengusahakan kerelaannya, dengan sesuatu yang dia sendiri pun rela
9.                  Menjauhkan diri padanya, sesuatu yang dia sendiri pun menjauhinya
10.              Berdoa untuknya dengan memohonkan ampunan setiap dia berdoa untuk dirinya sendiri
 (Tanbihul Ghofilin)
Jadi,kita kan sudah tahu,..apa kewajiban kita kepada orang tua. Naaaah,..dari itu kita menunaikan kewajiban kepada orang tua dan berbuat baik.
Dan apabila kita akan menolak perintah orang tua, mungkin karena ada kewajiban lain atau acara yang tak mungkin ditinggalkan, kita bisa menolak perintahnya,  tetapi dengan cara yang sopan, bicara yang lemah lembut, serta memberikan alasan yang tepat dan masuk akal. Orang tua pasti mau mengerti, tetapi penolakan kita bukan berarti karena malas.
Dari orang ahli Fiqih : Bahwa ketika ditanya tentang dua orrang tua yang telah meninggal dengan kemarahannya. Apakah mungkin bisa, anaknya berusaha agar keduanya menjadi rela sesudah wafatnya, dikatakan “BISA” dengan 3 syarat, yaitu ;
1.             Hendaknya si anak menjadi sholeh
2.             Hendaknya si anak bersilaturahim kepada kerabat dan handai taulan kedua orang tuanya
3.             Hendaknya si anak memohonkan ampunan untuk orang tuanya dan mendoakan untuk orang tuanya bahkan bersedekah untuk orang tuanya
Sampai disini dulu yach temen-temen,.. semoga dengan kajian ini kita menjadi anak yang Ta’zhim kepada orang tua, menjadi anak sholeh dan sholehah, dan selalu diridloi oleh Alloh,..Amiiin,..yaa robbal ‘alamin,..
Sumber : Al Quran dan Hadits, Durratun Nasihin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar