Minggu, 01 Januari 2012

Budaya Sidhekah (selamatan) bagi orang mati


Teman-teman,,,
Kali ini akan mengungkap sebuah tradisi yang mungkin dilakukan di banyak tempat, tetapi terkadang masih jarang yang paham? Tapi nggak usah khawatir akan saya kupas tuntas pada edisi ini. Penasarann ??? makanya jangan berkedip dulu ya.a??!!! 
Sebagian besar warga Desa Logandu, Karanggayam khususnya dan “Jawa Tengah” pada umumnya, kalau ada sanak saudara atau kerabat yang meninggal biasanya setelah pemakaman diadakan selamatan (kenduri/bancakan) mulai hari meninggal sampai dengan 1000 hari.
Nahhh Temen-temen tahu nggakk? Berapa kali selamatan dilakukan, kapan saja dan apa maksud yang terkandung didalamnya??
Menurut Kitab Tanaju’ itarki oleh Adam Sarfin, (ada yang pernah baca Kitab ini?) selamatan bagi orang yang sudah  meninggal dunia di lakukan sebanyak 8 kali ;
1.      Namanya “NGESUR/NYAUR TANAH yakni Selamatan yang dilakukan setelah jenazah di makamkan. Hikmahnya merupakan do’a dan shodaqoh bagi yang meninggal yang telah pindah dari alam Shoghir (kecil) alam dunia ke Alam Kabir (besar) yakni alam kubur.
2.      “NELUNG DINANI” yaitu selamatan yang di lakukan setelah 3 hari kematiannya. Tujuannya untuk menyempurnakan nafsu yang ada dalam jasad manusia yang berasal dari bumi, api, air dan angin.
3.      “MITUNG DINA” selamatan 7 hari setelah meninggal. Tujuannya untuk menyempurnakan kulit dan rambutnya.
4.      “MATANG PULUH DINA” tujuannya untuk menyempurnakan anggota tubuh yang merupakan titipan dari kedua orang tua, yaitu ; darah, daging, sungsum, tulang dan otot.
5.      “NYATUS DINA” tujuannya untuk menyempurnakan badan / jasadnya.
6.      “MENDHAK SEPISAN” selamatan setelah setahun dari kematiannya. Tujuannya merupakan selamatan telah sempurnanya kulit daging dan semua isi perut.
7.      “MENDHAK PINDHO” yaitu selamatan yang dilakukan setelah 2 tahun dari kematiannya. Tujuannya merupakan selamatan setelah sempurnanya semua anggota badan selain tulangnya.
8.      “NYEWU DINA” yaitu selamatan setelah 1000 hari dari kematiannya. Tujuannya selamatan itu, karena telah sempurnanya jasad manusia termasuk bau dan rasanya. Sehingga  manusia yang meninggal itu telah menyatu dengan tanah yang merupakan asal muasalnya. 

Temen-temen,,, inilah sekelumit adat istiadat dan budaya tentang tata cara dan tujuan dari selamatan bagi orang yang sudah meninggal. Tapi yang terpenting adalah kita do’akan dan kita jadikan I’tibar (nasehat) bahwa kita dan semua manusia pasti akan mengalami apa yang namanya kematian.

*) disarikan dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar