Suri tauladan : Minum air sungai

            Pada suatu hari, Lukman berkunjung ke rumah seorang sahabatnya. Tampak olehnya, sahabatnya itu sedang itu dalam keadaan murung dan sedih.

“Hai sahabatku, mengapa engkau bersedih hati?!” tegur Lukman

“Engkau telah melarangku bermain judi, tetapi aku belum bisa menghentikannya. Pernah temanku mengajak aku bermain judi dengan taruhan bahwa siapa yanng kalah harus menyerahkan semua uang miliknya kepada pemenang, dengan tidak meninggalkan sepeserpun, atau minum air sungai sampai habis hingga tidak tersisa setetespun. Aku tergoda oleh taruhan itu lalu aku  bermain judi dengannya. Ternyata dalam perjudian itu aku yang kalah, sekarang aku yang bingung memikirkan hal itu. Aku tidak tahu apa yang meski ku perbuat, apakah menyerahkan seluruh uangku ataukah minum air sungai sampai habis?!” kata sahabat Lukman

“Simpan uangmu itu dan minumlah air sungai” kata Lukman

Sahabatnya terkejut mendengar jawaban Lukman demikian itu. Ia berkata: ”Ha?! Bagaimana mungkin aku harus menghabiskan semua air sungai?! Perut mana yang dapat menampung air sungai yang banyak itu?! Berapa lama aku mesti menghabiskannya?!”

“Kalau temanmu menagih taruhan kepadamu, katakanlah kepadanya bahwa air yang mengalir dari gunung ke sungai itu tidak ternasuk dalam taruhan. Oleh sebab itu terlebih dahulu suruhlah dia membendungnya, barulah air sungai itu engkau habiskan” kata Lukman

“Sesudah itu bagaimana?!” tanya sahabat lagi

“Kalau temanmu itu tak sanggup membendungnya berarti taruhan menjadi batal dan sekaligus uangmu dapat diselamatkan” kata Lukman kepada sahabatnya

            Sahabatnya kagum melihat kepintaran Lukman berbicara dan kecerdasan otaknya yang luar biasa. Akhirnya sahabatnya berjanji kepada Lukman, “Hai Lukman,,. Aku tidak akan bermain judi lagi sejak detik ini dan seterusnya aku akan selalu mendengar, mentaati, mengamalkan nasihat-nasihatmu”

            Sesuai dengan pernyataannya, maka sahabat Lukman itupun menjadi orang yang baik, yang senantiasa berbuat kebaikkan dan selalu menjauhi segala macam kejahatan.

*) Disarikan dari berbagai sumber