Sebagian wilayah (desa)
mungkin menganggap bahwa sekarang
ini budaya gotong royong (kerja bakti) telah
pudar. Namun tidak demikian bagi warga masyarakat Desa Logandu. Hal itu
dibuktikan dengan adanya kegiatan rutin “gugur gunung” yang dilakukan atas
inisiatif warga sendiri untuk membuka jalan antar RW dan jalan pertanian.
Kegiatan itu dilakukan seminggu 2 kali (hari Rabu dan Ahad) dalam rangka
membuka akses jalan/transportasi untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan potensi yang ada di Desa
Logandu.
“Semangat warga sangat luar biasa, mereka berinisiatif
sendiri dan mengatur jadwal sendiri, kami (perangkat desa-red) hanya
mendampingi dan memfasilitasi saat pemasangan patok dan pelaksanaan kerja bakti”,
kata Sugiman (Kadus V Watuabang, yang membawahi sekitar 130 KK diwilayah Dukuh Karangmangu, Benda, Cabe,
Watuabang dan Kalikukap).
Secara terpisah, Dislam (Kaur Pembangunan) menjelaskan bahwa,
mulai pertengahan tahun 2013 warga sudah mengerjakan pembangunan dan pelebaran
jalan secara swadaya (gotong royong) sepanjang 6 km lebih yang terdiri dari:
1. Pelebaran jalan yang menghubungkan
Dukuh Karangmangu - Gigil (1,8 km);
2. Pembukaan jalan pertanian Dusun
Jambekerep – Kalikukap timur, (1,7 km);
3. Pelebaran jalan Menjangan – Kalikukap
Barat, (2,5).
Selain untuk kelancaran transportasi antar warga, pembangunan
jalan ini juga dalam rangka mempermudah akses pemasaran hasil pertanian warga
masyarakat Desa Logandu yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan
buruh pertanian. Kami dari Pemerintah Desa merespon baik dan akan memasukkan
dalam perencanaan pembangunan Desa tahun 2015 sambil menunggu kondisi badan
jalan benar-benar mapan mengingat jalan baru dan sebagian melalui medan yang terjal,
imbuhnya.
Dengan semangat gotong royong, mari kita wujudkan, mBangun
Desa mBangun Negara”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar