Pengertian
Pemulasaraan
berasal dari kata Pulasara (bahasa Jawa Kuno) yang berarti Merawat atau
Mengurus. Sedang Jenazah berasal dari bahasa Arab yang berati jasad orang yang
telah meninggal dunia. Pemulasaraan jenazah adalah proses perawatan
jenazah yang meliputi kegiatan memandikan dan mengkafani.
Hukum
pemulasaraan jenazah.
Mempelajari
cara tajhizul janaiz atau
mengurusi mayit mulai dari memandikan, mengkafani, menshalati dan menguburkan
adalah wajib bagi seluruh umat Islam.
Mengapa?
Karena
setiap kita adalah ahli waris dari anggota keluarga kita dan kelak akan memiliki
kewajiban untuk mengurusi jenazah anggota keluarga kita.
Hal-hal
yang harus dilakukan ketika ada orang yang mendekati sakarotul maut
- Menidurkan miring (kanan)
menghadap kiblat.
Jika kesulitan bisa dengan cara
mengganjal (meninggikan) bagian kepala dengan bantal, sehingga menghadap
kiblat, begitu juga kakinya.
- Jangan membicarakan kondisi
penyakitnya atau menanyakan sesuatu yang tidak penting, seperti: kepengin
makan apa, saya siapa?, secara terus-menerus sehingga mengganggu si sakit.
- Mengajari membaca syahadat atau
kalimat thoyibah seperti: istighfar, tahmid, takbir ataupun tahlil dengan
pelan dan tidak memaksakan untuk menirukannya. Cukup dibacakan secara terus
menerus.
- Disunahkan membaca surat Yaasiin
- Berhusnuzhon kepada Alloh. Membisikkan kepada yang sedang sakit, untuk tidak membayangkan dosanya tetapi membayangkan bahwa ampunan Allah itu maha luas. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan sugesti positif tentang kemurahan Allah SWT.
- Memberikan minum dengan air putih, jika sudah tidak mampu atau kesusahan untuk menelannya, setidaknya membasahi bibirnya dengan air.
Hal-hal
yang harus dilakukan kepada orang yang baru saja meninggal:
- Memejamkan kedua matanya, dengan
berdo’a:
بسم الله و على ملة رسول الله
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah dan di atas agama Rasulullah”
Apabila
mata jenazah sulit dipejamkan, maka usaplah mata jenazah dengan kain yang sudah
dibasahi dengan air hangat. Dan jika
masih saja susah dipejamkan maka tariklah lengan tangan dan ibu jari bersamaan.
- Mengikat dagu, lutut dan ibu
jari kaki dengan kain
- Melemaskan persendian. Jika orang yang meninggal tanpa sepengetahuan sehingga sudah kaku, maka gunakan air cuka, semprotkan ke persendian untuk melemaskannya.
- Baringkan jenazah ditempat yang
lebih tinggi, semakin tinggi tempatnya semakin memperlambat proses
pembusukkan.
- Lepaskan semua pakaian dan ganti dengan kain tipis (jarit). Jika kesulitan membukanya boleh menggunakan gunting dengan ijin ahli warisnya.
- Hadapkan jenazah ke arah kiblat.
- Tebarkan wewangian disekitar
jenazah.
- Bayarkan hutang dengan segera.
(jika mayit mempunyai hutang).
- Umumkan berita meninggalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar