Selasa, 03 September 2013

Kisah nyata: Akhirnya Aku Tidak Jauh-jauh

Sewaktu aku berumur sekitar 7 tahun, aku merasakan kesengsaraan di waktu malam hari. Setiap aku kebelet buang hajat (BAB) aku harus datang ke sungai dengan di temani ibu atau bapakku, dan hanya menggunakan daun kelapa yang sudah kering yang dinyalain sebagai alat penerang.Ketika di siang hari lebih mudah melihat jalan di banding malam hari, hal yang paling saya benci adalah ketika saya sudah kebelet buang air besar saya harus berlari-lari dari rumah ke sungaiyang jaraknya kurang 100 meter, yang jalnnya masih bebatuan dan berlumpur, dan jika sedang buang air besar saya sering diganggu oleh mahluk halus, seringkali saya belum selesai buang air besar saya sudahi dengan terpaksa karna saya saking takutnya pulangnya ngga pake obor dari daun kelapa muda yang kering.
Hal satu lagi yang sampai saat ini belum bisa saya melupakannya yaitu saat sedang berlari menuju sungai hajat saya sudah keluar di celana. Walaupun saya sengsara, tapi kadang merasakan kesenangan yang mungkin tidak bisa dimiliki oleh orang yang menpunyai WC di rumah sendiri, yaitu pada saat buang air besar bersama dan jika di siang hari enaknya buang besar buang besar sendirian, karena tidak tidak dilitin sama teman yang lain di kala waktu (cuaca) sedang hujan, kalau saya kebelet buang air besar, saya tidak berani buang air besar di sungai walaupun ditemenin ibu tau ayah, seringkali saya buang air besar di selokan dekat rumah saya. Kejadian itu saya rasakan samai saya berumur sebelas tahun.
Setelah saya berumur 11 tahun lewat beberapa bulan pas waktu itu saya sedang di kelas 5 Cuma SD saya tidak menyangka dan saya tidak menbayangkan sama sekali sama sekali kala keluarga saya mendapatkan WC dan bak mandi yang bahan bangunannya di belikan semua oleh Plan.
Setiap pulang sekolah saya selalu membantu ayah membuat WC dan bak mandi, sekitar waktu 2 minggu WC dan bak mandi pun jadi. Karena saya belum terbiasa buang air besar di WC dan bak mandi pun jadi.Karna saya belum terbiasa buang air besar di sungai, tapi lama kelamaan aku dan keluargaku merasa enak dan nyaman. Aku dan keluargaku pun jadi aman, walaupun kebelet buang air buang air besar di tengah malam, karena tinggal buka pintu dan duduk. Aku dan kelaurgaku mengalami perubhaan yang besar diantaranya membuang hajat jadi tidak sembarangan, kesehatan pun menjadi lebih baik, dan rasa cape jika mau buang air di sungai, jika mandi keluarga kami pun tidak kerepotan lagi.

By Sikin (Child alhabib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar