Sabtu, 17 Desember 2011

TPQ AL ISTIQOMAH

Secara historis TPQ Al Istiqomah yang beralamat di Desa Logandu Rt.03 Rw. 01 Karanggayam, Kebumen ini, berdiri sejak tahun 1997 tepatnya tanggal 13 Maret 1997 atau Kira-kira 12 tahun yang lalu.
Menurut penuturan Ustadz Sarwono selaku Kepala TPQ Al Istiqomah, bahwa berdirinya TPQ ini berawal dari keprihatinan melihat kondisi anak-anak khususnya dan masyarakat pada umumnya yang masih sangat awam tentang ajaran syari’at Agama Islam dan banyaknya anak-anak yang tidak bisa membaca Al Quran. Berawal dari situ atas gagasan dari seorang Ustadz Muda yang oleh kalangan santri dikenal dengan nama Ustadz Umar M. Shidiq, kemudian di musyawarahkan antara tokoh masyarakat, tokoh agama dan Pemerintah Desa maka didirikanlah TPQ yang kemudian diberi nama Al Istiqomah.
Di sisi lain TPQ ini berdiri sesuai dengan Visinya “membentuk generasi yang Qur’ani/berakhlaqul karimah” bertujuan ikut mencerdaskan anak bangsa dan ikut mendidik generasi muda yang bertanggungjawab yang bisa bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama.
Seiring dengan perkembangan zaman  ternyata TPQ ini sudah mengalami beberapa kali perubahan metode. Pada awal berdirinya menggunakan metode Ba’dadiyah yakni metode pengejaan, kemudian diawal tahun 2000-an menggunakan metode IQRO’ yaitu penerapan langsung kepada huruf sekaligus harokatnya, kemudian beberapa waktu berikutnya ada perubahan metode lagi seiring dengan datangnya metode Qiroati. Metode Qiroati ini berdiri sekitar kurang lebih tahun 2007 sampai sekarang, jadi sudah sekitar tiga tahun berjalan.
Kenapa sich metodenya berubah-rubah dan kenapa akhirnya menggunakan metode Qiro’ati, ???
Masih menurut penuturan Ustadz Sarwono, perubahan metode ini berawal dari santri yang ngaji itu banyak sekali tetapi di satu sisi ustadz-ustadz yang mengajarnya kok sulit sekali sehingga beliau bersama Ustadz Abdul Ghofur mengikuti Pembinaan Metode Qiroati di Kordinator Cabang Kebumen dibawah asuhan Bapak Kiai Ahmad Nashihuddin, S.Ag, tentang bagaimana mengelola dan membimbing anak biar anak bisa dengan cepat dan tepat dalam menerapkan bacaan Al-Qur’an yang baik dan benar tentunya sesuai dengan kaidah ilmu Al-Qur’an itu sendiri.
Di TPQ Al Istiqomah santri sebanyak 167 dengan tenaga pembimbing 15 ustadz ini, selain diajarkan bagaimana cara menulis dan membaca Al Qur’an yang cepat, tepat dan benar juga di sela-sela itu di ajarkan fasholatan, fasholatan diantaranya adalah bagaimana cara wudhu yang baik, bagaimana cara sholat yang baik dan juga ada pembelajaran tatakrama dan do’a-do’a harian mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali. Woww hebatz banget….
Nahh.. ini lhoo yang menarik …? Untuk mengatasi kebosanan santri dalam belajar dan menuntut ilmu, di TPQ ini menggunakan sistem pembelajaran 3B.,,….
Sistem pembelajaran 3B itu, pertama BERMAIN, artinya anak-anak selain diajar diruangan juga diajak bermain tentunya bermain yang ada hubungannya dengan pembelajaran TPQ, sebagai contoh mungkin untuk kekompakan dilatih bagaimana dengan permainan yang menjadikan sebuah kekompakan, ada lagi permainan mengenal huruf-huruf Al-Qur’an dengan membentuk huruf-huruf Al-Qur’an yang mirip dengan hewan-hewan.
Kedua Sistem pembelajaran dengan bercerita, metode ini santri diajak BERCERITA tentang tokoh-tokoh Islam mulai zaman Nabi sampai pada tokoh-tokoh Islam lainnya ada Salman Al Farisi, Abu Dzar Alghifari, Ibnu Sina, Ibnu Khaldun dan masih banyak lagi tikoh-tokoh yang lainnya. Dengan metode ini diharapkan santri bisa mengambil pelajaran dari kepahlawanan tokoh-tokoh itu.
Dan yang ketiga, BERNYANYI. Tapi jangan salah dikirain nyanyi dangdut, atau campur sari… ga’ lahh,,, bernyanyi disini adalah dengan bernyanyi lagu anak-anak yang sudah hafal tapi syairnya digubah dengan syair yang bernuansa Islami.
Wahhh kaya’ Play group dan TK saja… pantas saja setiap tahun santrinya tambah banyak…
Di TPQ AL Istiqomah ini santri dinyatakan Khatam itu harus melalui beberapa ujian atau istilahnya Tasheh. Diantaranya harus hafal do’a-do’a, fashih dalam membaca Al Qur’an, dan praktek Ibadah yang benar termasuk bacaanya.
Setiap tahunnya TPQ ini mengkhatamkan santrinya dalam belajar membaca Al Qur’an. Kaya’ tahun ini saja TPQ Al Istiqomah pada bulan Robi’ul awal kemarin mengkhatamkan 19 santri terdiri dari 3 santri putra dan 16 santri putri. Yang menarik santri yang khatam AlQur’an tahun ini ada 2 santri yang baru berusia 8 tahun, Sehari sebelum pelaksanaan khataman, diadakan pawai ta’aruf, yakni santri yang mau khataman diiring-iring keliling desa dengan menggunakan kendaraan hias. Baru esok harinya prosesi khataman diadakan. Dan khataman kemarin dihadiri oleh Pengurus Kordinator Cabang Metode Qiroati Kabupaten Kebumen, Muspika Karanggayam, KUA dan perwakilan ustadz-ustadz TPQ se Kecamatan Karanggayam.
Untuk kelangsungan dan keberlanjutan dari TPQ Al Istiqomah menurut Ustadz Sarwono selaku kepala TPQ,  Yang pertama adalah tentunya dalam kelembagaan perlu ada penataan pembagian fak-fak sesuai dengan faknya sendiri misalkan ada seksi kurikulum, seksi kesiswaan ada tata usaha ini sudah berjalan walaupun belum bisa maksimal. Yang kedua merintis bagaimana agar guru-guru itu bisa mengajar tapi di satu sisi ini guru-gurunya bisa tersupport dari sisi ekonominya. Dan yang ketiga melakukan kordinasi dengan Pemerintah terkait, karena selama ini TPQ AL Istiqomah belum mempunyai gedung sendiri. Untuk proses pembelajaran bertempat di Masjid dan Sanggar Anak. Sehingga sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah dalam hal ini Departemen Agama dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen. “TPQ dan Madrasah Diniyyah kan lembaga pendidikan yang legal dan sudah diatur dalam PP 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan, sehingga konsekuensinya Pemerintah juga ikut bertanggungjawab  terhadap kelangsungan dan keberlanjutan dari TPQ dan Madrasah Diniyyah itu sendiri”, ujar Ustadz Sarwono. Makanya untuk dapat menjadi santri TPQ Al Istiqomah syaratnya harus mempunyai Akte Kelahiran dan orang tua/wali menyerahkan anaknya kepada ustadz pembimbing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar