Jumat, 25 April 2025

Budaya dan agama

Kehancuran suatu bangsa (masyarakat) ketika sudah melupakan sejarah. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. Termasuk bagian sejarah adalah warisan, petuah, tradisi dan budaya para leluhur.

Dibawah ini beberapa kutipan dari para tokoh dunia tentang pentingnya melestarikan budaya:

 "Orang yang tidak mengetahui sejarah, asal usul, dan budaya masa lalunya seperti pohon tanpa akar." - Marcus Garvey (Presiden Jamaika I, 1940)

Anda tidak perlu membakar buku untuk menghancurkan budaya. Buat saja orang berhenti membacanya." - Ray Bradbury (Sastrawan Amerika)

"Budaya suatu bangsa bersemayam di hati dan jiwa masyarakatnya." - Mahatma Gandhi (Aktivis, Politikus India)

"Perbedaan budaya seharusnya tidak memisahkan kita satu sama lain, melainkan keragaman budaya membawa kekuatan kolektif yang dapat bermanfaat bagi seluruh umat manusia." - Robert Alan (sejarawan Amerika)

Budaya adalah cerminan budi pekerti bangsa yang harus dipertahankan.

Berbicara tentang budaya adalah berbicara tentang budi pekerti, etika dan kehormatan. Sebuah kewajiban dan tanggungjawab bersama untuk melestarikan budaya yang ada dan sudah berkembang dimasyarakat. Salahsatu upaya yang harus dilakukan sebagai wujud pelestarian budaya adalah dengan mempelajari makna yang terkandung didalamnya. Dengan mempelajari akan menjadi lebih memahami. Dan dengan memahami itulah selain kita akan tahu makna yang sesungguhnya sehingga tidak mudah untuk menjustifikasi dan menvonis benar dan salah, juga akan melahirkan tekad untuk selalu berusaha dan berupaya untuk melestarikannya. Ingat, ada sebuah ungkapan mutiara, siapapun yang akan “beribadah” menyembah kepada Tuhannya dengan cara dan model apapun, harus dengan ilmu. (mengetahui tatacara dan aturannya).

Seringkali budaya dibenturkan dengan agama. Berbagai ungkapan bahkan stigma yang seolah-olah menyudutkan dan mengerdilkan pola pikir tentang budaya yang dianggap bahwa budaya “bertentangan” dengan nilai agama.

Ada pesan penting dari para pujangga dalam wujud Tembang sinom:

Tetelu tan biso pisah

Ilmu, agama lan seni

Ilmu kang tanpo agomo

Sasar uripe ing mbenjing

Agomo tanpo seni

Iku bakal keton kaku

Lamon angrasuk agomo

Tanpo ilmu kang sayekti

Tanpo guno rumongso bener priyonggo.

Terjemahan bebasnya:

Ada tiga perkara yang tidak bisa dipisahkan; yakni: ilmu, agama dan seni. Mengapa??

Ilmu tanpa agama, akan menyesatkan hidupnya dikemuadian hari;

Agama tanpa seni, akan kaku, artinya ketika mengamalkan dan mengajarkan agama hanya secara tekstual dan keterbatasan referensinya tanpa mampu melihat kapasitas dan SDM umatnya, maka yang berjalan adalah egonya, mudah menjustifikasi orang lain terkait dengan pengamalan agamanya.

Sedangkan jika beragama tanpa ilmu, akan menjadikan dirinya merasa benar sendiri, merasa paling suci dan merasa paling agamis;

Dari sebait tembang sinom diatas, kalau kita telaah dan mencerna dengan baik, dari setiap kata mengandung makna dan petuah yang sangat dalam dan bahasa sastra yang indah.

Bersambung……………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar