Kehancuran suatu bangsa (masyarakat) ketika sudah melupakan sejarah. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. Termasuk bagian sejarah adalah warisan, petuah, tradisi dan budaya para leluhur.
Dibawah
ini beberapa kutipan dari para tokoh dunia tentang pentingnya melestarikan
budaya:
"Orang yang tidak mengetahui sejarah, asal usul, dan budaya masa lalunya seperti pohon tanpa akar." - Marcus Garvey (Presiden Jamaika I, 1940)
Anda tidak perlu membakar buku untuk menghancurkan budaya.
Buat saja orang berhenti membacanya." - Ray Bradbury (Sastrawan
Amerika)
"Budaya suatu
bangsa bersemayam di hati dan jiwa masyarakatnya." - Mahatma Gandhi
(Aktivis, Politikus India)
"Perbedaan budaya seharusnya tidak memisahkan kita satu sama
lain, melainkan keragaman budaya membawa kekuatan kolektif yang dapat
bermanfaat bagi seluruh umat manusia." - Robert Alan (sejarawan
Amerika)
Budaya adalah cerminan budi pekerti bangsa yang harus
dipertahankan.
Berbicara tentang budaya adalah berbicara tentang budi pekerti, etika dan kehormatan. Sebuah kewajiban dan tanggungjawab bersama untuk melestarikan budaya yang ada dan sudah berkembang dimasyarakat. Salahsatu upaya yang harus dilakukan sebagai wujud pelestarian budaya adalah dengan mempelajari makna yang terkandung didalamnya. Dengan mempelajari akan menjadi lebih memahami. Dan dengan memahami itulah selain kita akan tahu makna yang sesungguhnya sehingga tidak mudah untuk menjustifikasi dan menvonis benar dan salah, juga akan melahirkan tekad untuk selalu berusaha dan berupaya untuk melestarikannya. Ingat, ada sebuah ungkapan mutiara, siapapun yang akan “beribadah” menyembah kepada Tuhannya dengan cara dan model apapun, harus dengan ilmu. (mengetahui tatacara dan aturannya).
Seringkali
budaya dibenturkan dengan agama. Berbagai ungkapan bahkan stigma yang
seolah-olah menyudutkan dan mengerdilkan pola pikir tentang budaya yang
dianggap bahwa budaya “bertentangan” dengan nilai agama.
Ada
pesan penting dari para pujangga dalam wujud Tembang sinom:
Tetelu tan biso pisah
Ilmu, agama lan seni
Ilmu kang tanpo agomo
Sasar uripe ing mbenjing
Agomo tanpo seni
Iku bakal keton kaku
Lamon angrasuk agomo
Tanpo ilmu kang sayekti
Tanpo guno rumongso bener priyonggo.
Terjemahan bebasnya:
Ada tiga perkara yang tidak bisa dipisahkan; yakni: ilmu,
agama dan seni. Mengapa??
Ilmu tanpa agama, akan menyesatkan hidupnya dikemuadian
hari;
Agama tanpa seni, akan kaku, artinya ketika mengamalkan
dan mengajarkan agama hanya secara tekstual dan keterbatasan referensinya tanpa
mampu melihat kapasitas dan SDM umatnya, maka yang berjalan adalah egonya,
mudah menjustifikasi orang lain terkait dengan pengamalan agamanya.
Sedangkan jika beragama tanpa ilmu, akan menjadikan
dirinya merasa benar sendiri, merasa paling suci dan merasa paling agamis;
Dari sebait tembang sinom diatas, kalau kita telaah dan
mencerna dengan baik, dari setiap kata mengandung makna dan petuah yang sangat
dalam dan bahasa sastra yang indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar