Kamis, 04 Oktober 2012

Etos Kerja


Anda pernah mendengar orang ngedumel seperti ini … ??
 Uuh ... BeTe banget nih!
Masih pagi, kerjaan udah numpuk begini... 
Mana belum sarapan, tadi macet di jalan...
eehhh,  ini si Bos masih juga ngga punya perasaan...,
ngasih kerjaan nggak pake takaran...
Capeeeii deee .. 
Atau
Gimana sih si Budi ...
Udah tahu deadline hari ini, kerjaan masih belum kelar...,
Pake acara nggak masuk lagi...
Dasar nggak bertanggungjawab!!!
Atau
 Loh, bukannya harga 1 rim kertas Rp 25 ribu? Kok di kwitansinya Rp 50 ribu?
Pppssssstttt …  udah tenang aja, pimpinan nggak tahu ini……
Atau
Lo ngapain capek-capek kerja keras?
Pergi Pagi Pulang Petang Pantat Panas Penghasilan Pas Pasan Pula (P10)

Mendingan santai kayak gue … gajinya sama aja kok, ngga naik-naik,,,,,,,,,,
Atau
 Ehh, coba lihat deh... pimpinan baru dari Badan/Dinas/PT  X.  Keren banget!
Muda, pintar, kreatif, cakep lagi, nggak kayak pimpinan kita....
 Udah tua, bego, tidak kreatif, jelek… Mulut kita sampe berbusa juga, nggak bakalan dia mau dengar…
Ngomongnya itu-itu melulu, kerjanya begitu-begitu aja ...
Kita aja bosen dengerinnya, apalagi orang luar…
Atau
 Laporan Pak, ”Sampai bulan ini  program kerja kita yang sudah dapat dilaksanakan  baru  35%.
Bidang-bidang agak terlambat membuat rencana kerja, dan anggaran sulit dicairkan kalau tidak pakai salam amplop
Atau
Gimana nih Pak Adi, banyak orang yang complain,
Katanya pelayanan kita kurang cepat, informasi sering telat, mana karyawan judes-judes lagi ...
Wah, bisa-bisa pelanggan lari semua…

Nah ... itulah fakta yang terjadi di lapangan yang jika disimpulkan:
  1. Adanya budaya suka mengeluh, banyak menuntut, egoisme tinggi;
  2. Terbiasa kerja seenaknya, suka main terabas, gemar kambing hitam, senang manipulasi;
  3. Kebiasaan kerja serba tanggung, suka menunda-nunda, disiplin kerja rendah;
  4. Malas, kurang inisiatif, daya juang rendah;
  5. Tidak focus, sinis dan apatis, minim gairah kerja;
  6. Terjebak rutinitas, alergi terhadap pembaharuan, miskin kreatifitas;
  7. Standar mutu rendah, suka menggampangkan, minim ketekunan;
  8. Berkurangnya semangat melayani, merasa diri dibutuhkan, bersikap arogan.

Menuju Ethos Kerja Profesional;
  1. Mendalami makna luhur pekerjaan; tidak sekadar mencari nafkah saja.
  2. Membangun motivasi kerja yang lebih mulia; tidak sekadar demi uang dan jabatan saja;
  3. Meningkatkan kecintaan pada profesi; tidak sekadar menjadi batu loncatan saja;
  4. Memperkuat the culture of excellence dalam berkarya; tidak sekadar meraih target saja;
  5. Membentuk budaya kerja unggul; tidak sekadar demi produktivitas saja.

Apakah Etos Kerja Profesional itu?

8 Paradigma Kerja Profesional :
Etos 1: Kerja adalah Rahmat; Aku Bekerja Tulus Penuh Rasa Syukur
Etos 2: Kerja adalah Amanah; Aku Bekerja Benar Penuh Tanggungjawab
Etos 3: Kerja adalah Panggilan; Aku Tuntas Penuh Integritas
Etos 4: Kerja adalah Aktualisasi; Aku Keras Penuh Semangat
Etos 5: Kerja adalah Ibadah; Aku Bekerja Serius Penuh Kecintaan
Etos 6: Kerja adalah Seni; Aku Bekerja Cerdas Penuh Kreativitas
Etos 7: Kerja adalah Kehormatan; Aku Bekerja Tekun Penuh Keunggulan
Etos 8: Kerja adalah Pelayanan; Aku Bekerja Paripurna Penuh Kerendahanhati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar