Tanpa terasa tahun 1435 Hijriyah telah berakhir dan
kita memasuki tahun baru 1436 Hijriyah. Untuk itulah mari kita merenung
sejenak, merefleksi diri dan bermuhasabah bersama.
“Allah SWT
adalah Tuhan yang menciptakan waktu sebagai wujud dari kasih sayang-Nya
kepada umat manusia. Dengan perputaran waktu, setiap manusia yang sadar mampu
menghargai pemberian Nya. Salah satunya adalah keberkahan usia, dimana
kita masih diberikan kesempatan untuk hidup dan berkarya di tahun 1435 H yang
hari ini telah berakhir dan telah berganti tahun 1436 H”.
Ada satu hal
yang “mungkin” sering terlewatkan di akhir tahun, yakni merenung
(mawas diri) untuk melihat apa yang telah kita perbuat di tahun 1435 H.
Sudahkah
kita bertafakur?
Tafakur, adalah
istilah arab untuk menyebutkan aktivitas berpikir.
Ada beberapa
pengertian Tafakur, diantaranya :
1)
Nazhar, yakni
memperhitungkan, memerhatikan, dan memikirkan;
Memperhitungkan, memperhatihan dan
memikirkan: seberapa banyak amal
kebaikan dan kejelekan yang telah kita lakukan setahun yang telah lewat? Lebih
banyak manakah antara keduanya?
2) I'tibar, di artikan
belajar, mengambil atau memetik pelajaran dari sejarah, pengalaman, ketika kita
merasakan banyak kesalahan, dosa dan
maksiat, segera tutuplah dengan amal perbuatan yang baik (amal sholih). Namun
ketika sudah melakukan kebajikan, jaga dan tingkatkan amal kebajikan kita.
3)
Ta'akul, adalah menggunakan
pikiran dengan benar;
Gunakan kejernihan hati untuk merenung, merefleksi
diri (muhasabah diri), jauhkan rasa emosi, egoisme (ananiyah) agar menemukan
jati diri yang sebenarnya.
4)
Tawassun, merupakan
aktivitas membaca tanda-tanda tersirat.
Selain
ayat tertulis (tersurat) Alloh juga memberikan peringatan kepada kita melalui
ayat yang tersirat.
Pergantian tahun baru adalah ayat yang tersirat bagi kita. Satu tahun
Alloh telah mengurangi umur kita, mengubah fisik kita, mungkin rambut mulai
ubanan, mulai ada rasa sakit pada persendian, rasa nikmatnya makanan mulai
berkurang. Itu semua adalah bagian dari tanda-tanda yang Alloh kirimkan pada
kita bahwa ajal semakin mendekat.
Pergantian
tahun tidak kemudian diisi oleh hura-hura, pesta pora dengan melakukan segala
perilaku yang justru akan menjerumuskan kita ke jurang kesesatan dan
kesengsaraan.
Pergantian
tahun baru, bukan berarti kita harus melupakan tahun-tahun yang lalu, terus tenggelam
pada masa lalu dengan tidak berusaha untuk mengubah diri, sikap dan perilaku.
Dalam Islam
diajarkan, Hari Ini Harus Lebih Baik
Dari Hari Kemarin, bukan lantas meratapi apa yang telah di perbuat pada
tahun yang lalu.
Muslim dan
muslimah yang sejati, akan terwujud apabila mengetahui segala kesalahan di masa
lalu, dan berupaya mengubahnya menjadi lebih baik.
Semoga amal
perbuatan kita di tahun 1435H bisa memberi manfaat bagi sesama, dan dengan
berbekal pengalaman di tahun 1435, ditahun 1436 H kita dapat lebih bisa
memperbaiki diri, melakukan perubahan sifat, sikap dan perbuatan yang lebih
baik lagi.
Selamat
Tahun Baru 1436 Hijriyah, semoga Alloh SWT senantiasa menuntun kita ke jalan
yang benar (shirothol mustaqiim). Amiinn…………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar