Rabu, 17 Oktober 2012

Kebumen menuju kota layak anak

Awal bulan Oktober 2012 Kabupaten Kebumen menerima penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan anak sebagai Kabupaten Layak anak.Sebuah kebanggaan tersendiri mestinya bagai warga Kebumen. Namun dibalik itu pertanyaannya adalah apakah berarti semua anak-anak Kebumen telah terlindungi dan terpenuhi hak-haknya??? Untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak mestinya harus ada sinergisitas antara masyarakat, lembaga NGO baik lokal maupun international dan para pemangku kebijakan yang ada di Kebumen.
Dalam rangka mendukung Kebumen layak anak itulah, pada hari Sabtu s.d Senin, 13 s.d 15 Oktober 2012 lembaga Plan Indonesia PU Kebumen bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana menyelenggarakan pelatihan tentang Penanganan kasus kekerasan anak.
Pelatihan yang diselenggarakan di Hotel Candisari Karanganyar itu diikuti oleh 15 KPAD dampingan Plan, staff BPPKB dan Indipt dengan menghadirkan fasilitator dari PPT Provinsi Jawa Timur Riza Wahyuni, S.Psi, M.Si, Psi. Amirudin PUM Plan PU Kebumen dalam sambutannya mengatakan bahwa 2 tahun terakhir ini kekerasan anak yang sifatnya kekerasan fisik didesa wilayah dampingan Plan sudah menurun dratis. Yang masih terjadi adalah kekerasan psikis berupa ucapan, marah-marah, membentak, membandingkan dengaan anak lain.
Pelatihan ini dibuka oleh Kepala BPPKB Kabupaten Kebumen Dra. Retno Yulianti, M.Si. Beliau memprogramkan di tahun 2013 semua desa di Kabupaten Kebumen telah terbentuk Kelompok anak dan lembaga KPAD, sehingga harapannya tidak ada lagi kekerasan anak di Kebumen. Satu hal PR bagi pemangku kebijakan dan bagi kita semua bahwa sebagai wujud komitmen warga Kebumen, sekarang sedang di bahas Peraturan daerah tentang Perlindungan anak yang drafnya sudah sampai pada pembahasan di DPRD Kebumen.
Harapan kita bersama tentunya kalau memang sepakat dengan perlindungan anak Kebumen dari tindakan kekerasan, maka tidak ada kata lain kecuali segera sahkan Peraturan Derah tentang Perlidungan anak. semoga....

Minggu, 07 Oktober 2012

Profil MTs Kepadangan Clapar

MTs Kepadangan ClaparA. LATAR BELAKANG MTs KEPADANGAN CLAPAR

Keberadaan MTs Kepadangan Clapar ini diawali oleh adanya kesepakatan antara berbagai pihak yang menginginkan sekolah yang tidak hanya mementingkan masalah pelajaran umum namun juga masalah agama. Selain itu jarak sekolah terdekat dari daerah Clapar dan sekitarnya cukup jauh, sehingga ada sebagian anak-anak lulusan SD yang tidak melanjutkan ke tingkat pendidikan di atasnya.
Dengan adanya keadaan ini, maka pada tahun 1996 dibentuklah sebuah Yayasan Pendidikan Kesejahteraan Masyarakat “Kepadangan” yang kemudian membentuk sebuah Madrasah Tsanawiyah yang diberi nama “Kepadangan” dan ditempatkan di Desa Clapar Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen.
Sebuah perjalanan sejarah yang tidak mudah untuk dilupakan, dimana para tokoh pendidikan dan tokoh agama diwilayah Desa Clapar dan sekitarnya bersatu padu untuk mewujudkan berdirinya MTs Kepadangan. Mengapa demikian??? Berdirinya MTs Kepadangan berada ditengah-tengah masyarakat yang notabennya masih “Islam Abangan” yakni lingkungan masyarakat yang masih sangat kental dengan tradisi dan adat istiadat leluhur (kejawen). Tantangan, rintangan dan hambatan silih berganti yang membutuhkan perjuangan tiada tara. Atas berkat rahmat Alloh SWT dan keteguhan usaha serta do’a para pendirinya secara perlahan namun pasti kemajuan demi kemajuan dapat diraih. Dengan 8 siswa pada awal berdirinya menjadi pemicu semangat untuk terus meningkatkan mutu dan kwalitasnya sesuai dengan visi dan misinya.
Seiring berjalannya waktu saat ini MTs Kepadangan Clapar telah berdiri dengan kokoh dan bersaing dengan sekolah yang lain. Meskipun MTs swasta namun bukan berarti tidak bermutu. Justru dengan menampakkan cirri khasnya sebagai lembaga pendidikan yang bercirikan ajaran Islam (pendidikan plus) keberadaanya sekarang semakin diperhitungkan. Mendidik generasi dengan berdasarkan ajaran yang Islami yakni mengedepankan nilai-nilai moral dan religious adalah target utamanya. Sehingga peserta didik tidak hanya dibekali dan dituntut mutu/kualitas akademiknya tetapi yang terpenting bagaimana peserta didik mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran islam itu bisa menjadi pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu merupakan implemetasi dari pendidikan yang seutuhnya yakni peserta didik diharapkan mampu mengembangkan nilai intelektualnya dan menanamkan nilai-nilai moral serta mencetak generasi yang berakhlaqul mulia dalam kehidupan sehari-hari seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Respon positif dan dukungan dari peserta didik, wali siswa, lingkungan dan para alumninya menjadikan keberadaan MTs Kepadangan semakin menunjukkan kemajuannya. Saling komunikasi, koordinasi dan menguatkan hati untuk “rasa memiliki” menjadi modal utama dalam meraih keberhasilan. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki bukan berarti menjadi terbatas pula mutu/kualitasnya, tetapi justru dengan keterbatasan yang dimiliki menjadikan MTs Kepadangan semakin mandiri dan menunjukkan keberhasilannya.
Dengan bermodalkan semangat “jihad” menegakkan agama Alloh melalui jalur pendidikan formal dan dengan bimbingan guru-guru muda, yang energik dan sesuai dengan kompetensinya, menjadikan MTs Kepadangan Clapar semakin diterima dihati masyarakatnya.

B. VISI DAN MISI MTs KEPADANGAN CLAPAR

Visi Madrasah: Terwujudnya Insan yang bertaqwa dan berwawasan IPTEK yang luas
Misi Madrasah:
1. menanamkan jiwa tauhid
2. menerapkan sendi-sendi Islam dalam kehidupan sehari-hari
3. membiasakan beramal yang ikhlas
4. menerapkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,efektif dan menyenangkan.
5. meningkatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan berlandaskan budaya yang Islami

C. TUJUAN MADRASAH

1. Tujuan umum Madrasah:
Menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tingi dengan memiliki ketaqwaan terhadap ajaran agama dan memiliki ketrampilan yang memadai.
2. Tujuan khusus
a. Menyiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
b. Membimbing siswa mampu memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam
c. Menumbuhkan dan membiasakan perilaku arif dan berbudaya.
d. Menumbuhkan semangat untuk melakukan semua kegiatan.
e. Membiasakan tertib dan disiplin dalam segala bidang.

D. PROGRAM SARANA PRASARANA
1. Pembangunan gedung ruang kelas baru.
2. Pengadakan Laboratorium Komputer sebagai penunjang pembelajaran.
3. Merehab Ruang kelas yang telah rusak agar lebih layak.
4. Pengadakan Laboratorium IPA sebagai penunjang pembelajaran
5. Membuat sumur, kamar mandi dan WC, saluran pembuangan, dan pavingisasi halaman
6. Memiliki buku-buku perpustakaan dan alat pembelajaran yang memadai

E. KONDISI SARANA DAN PRASARANA
Bermula dari sarana dan prasarana yang sangat terbatas, Alhamdulillah MTs Kepadangan Clapar kini telah mengalami peningkatan yang cukup baik.
Data-data tersaji sebagai berikut
1. Jumlah ruangan
a. Ruang kelas : 6 ruang (keadaan rusak ringan dan baik)
b. Ruang TU : 1 ruang
c. Ruang Guru : 1 ruang
d. Ruang Laboratorium : - ruang
e. UKS : 1 ruang bersama ruang OSIS dan ruang BP
f. Mushola : belum ada (kerjasama dengan Ta’mir masjid setempat)
g. Ruang computer : belum ada (bersama dengan ruang TU)
h. Lab IPA : belum ada (peralatan lab.IPA sudah tersedia)
h. Kamar mandi/WC : 4 Ruang, (kondisi rusak 2 ruang (WC murid) kondisi baik 2 ruang (WC guru))

2. Keadaan Siswa
Kelas VII : 42 siswa (2 Rombel)
Kelas VIII : 47 siswa (2 Rombel)
Kelas IX : 60 siswa (2 Rombel)

3. Keadaan guru dan karyawan
Guru negeri : - orang
Guru tetap yayasan : 13 orang
GTT : 3 orang
Karyawan : 1 orang
Penjaga : 1 orang

4. Keadaan tanah
Luas tanah seluruhnya : 2610 m2
Telah bersertifikat : 2610 m2
Belum bersertifikat : 546 m2

Demikian sekilas profil MTs Kepadangan Clapar. Dukungan doa dan peran serta dari semua pihak sangat diharapkan demi tercapainya tujuan MTs Kepadangan khususnya dan tujuan pemerintah pada umumnya yakni mensukseskan program wajib belajar 9 tahun. Semoga!

*) Keterangan lebih lanjut hubungi : babehmardiadi.blogspot.com atau telp. 0813 9117 5239

Kamis, 04 Oktober 2012

Desa Logandu Menuju go international

Setiap kita harus punya impian, cita-cita dan tujuan hidup dimasa datang. Dengan cita-cita hidup menjadi lebih semangat dan punya harapan dimasa datang.
Begitu juga dengan Desa Logandu, meskipun desa di pelosok pegunungan tetapi mempunyai impian bisa go international. 
Ada yang komentar;  lho,,, yang benar aja,  mana mugkin? Apa yang mau dipromosikan? apa modalnya? jangan menghayal disiang bolong? daaaannn masih banyak lagi pertanyaan yang seolah-olah "meremehkan, mencemooh dan mengatakan tidak mungkin".
Lho,,, ini serius, kenapa tidak mungkin toh kalau kita mau berusaha yakinlah insya alloh, Alloh pasti akan memberikan jalan. Jadi ini  bukan hayalan lho,, Kan ada pepatah mengatakan, "gantungkan cita-cita/impianmu setinggi langit" atau "gapailah bintang dilangit". Disisi lain Alloh berfirman, bahwa Alloh tidak akan merubah kondisi suatu kaum, kalau tidak kaum itu sendiri yang mengubahnya. Intinya tergantung kita mau berusaha atau tidak. Justru dengan keterbatasan yang ada kita maksimalkan untuk meraih kelebihan. Bagaimana, setuju???
Nahh kembali ke topik pembicaraan. 
Ada beberapa alasan mengapa Desa Logandu akan/bercita-cita menuju go international.
Desa Logandu memiliki potensi yang cukup menjadi modal untuk meraih go international, 
  1. Potensi sumber daya alam, misal: bebatuan yang memiliki nilai artistik tinggi dan langka, barang tambang, curug (air terjun), dan cagar budaya. 
  2. Potensi sumber daya manusia. sebagai salah satu buktinya adalah :
  • Anak-anak Desa Logandu yang tergabung dalam Kelompok anak Child alhabib telah 2 kali mengikuti temu anak nasional yang membahas tentang permasalahan anak di Indonesia. 
  • Untuk anak-anak yang tergabung dalam PIK Remaja juga sudah beberapa kali mengikuti Jambore remaja tingkat provinsi Jawa Tengah yang dalam kegiatan itu mereka memaparkan tentang masalah remaja terkait dengan penyalahgunaan NAPZA.
  • Untuk dewasa tidak ketinggalan juga, salah satu kader desanya telah melanglang Indonesia dalam rangka memfasilitasi dan mempromosikan Perencanaan Pembangunan yang Partisipatif. 

Belum lagi beberapa lembaga desa mengikuti lomba tingkat provinsi Jawa Tengah, 
  1. PIK KRR mengikuti lomba PIK Remaja kategori "TEGAR", 
  2. Tim Pokja desa dengan mengikuti ,lomba Penyusunan Dokumen Perencanaan Partisipatif; 
  3. TKM (Tim Kerja Masyarakat) tentang Pencegahan Kekerasan Terhadap Rumah Tangga/PKDRT)  yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2012;
  4. Kelompok LMDH telah berhasil menjadi juara asah terampil udara tingkat Karesidenan Kedu, Banyumas dan Pekalongan di RRI Purwakerta; dan
  5. Dipromosikannya Desa Logandu sebagai Universitas Sosial Desa layak anak.

Dengan tidak bermaksud berlebihan bahwa mulai tahun 2011 Desa Logandu juga telah mendapat kepercayaan sebagai desa yang mendapatkan kunjungan dari berbagai lembaga, instansi bahkan tamu dari luar negeri, diantaranya:
  1. Bank Dunia, dalam rangka melihat langsung proses penyusunan RKPDesa.
  2. Tim Bangda (Pengembangan Daerah yang terdiri dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, BNN, Kementerian Sosial dan dan Plan Indonesia, untuk melihat langsung implementasi kegiatan pembangunan yang partisipatif dan berbasis hak anak, gender dan warga miskin.
  3. Kunjungan Mrs. Kristy Van Lameren dari Inggris dalam rangka melihat peranserta dan partisipasi  anak dalam perencanaan desa dan keberanian anak-anak Child alhabib dalam menerbitkan majalahnya yang bernama "D'star.
  4. Kunjungan Mrs. Liesbeth dari Belanda juga melihat proses pelaksanaan pembangunan berbasis hak anak.
  5. Tahun 2012 ini telah menerima kunjungan dari Vietnam, dan Pemda Kabupaten Rembang
Sebagai bukti penguat berikut dokumentasi kegiatan maupun foto keindahan alam Desa Logandu:

 pesona alam 

 Mr. John bersama anak-anak child alhabib
 pengurus PIK Remaja sedang presentasi
di semarang
kunjungan pimpinan bank dunia di Logandu

Beberapa capaian yang telah diraih ini belum apa-apa, karena ini adalah langkah awal untuk menuju yang lebih baik.
Dukungan do'a dan peranserta dari semua lapisan masyarakat yang akan menghantarkan cita-cita ini bisa terwujud.  Semoga impian ini dapat terwujud. amiin..



   

Etos Kerja


Anda pernah mendengar orang ngedumel seperti ini … ??
 Uuh ... BeTe banget nih!
Masih pagi, kerjaan udah numpuk begini... 
Mana belum sarapan, tadi macet di jalan...
eehhh,  ini si Bos masih juga ngga punya perasaan...,
ngasih kerjaan nggak pake takaran...
Capeeeii deee .. 
Atau
Gimana sih si Budi ...
Udah tahu deadline hari ini, kerjaan masih belum kelar...,
Pake acara nggak masuk lagi...
Dasar nggak bertanggungjawab!!!
Atau
 Loh, bukannya harga 1 rim kertas Rp 25 ribu? Kok di kwitansinya Rp 50 ribu?
Pppssssstttt …  udah tenang aja, pimpinan nggak tahu ini……
Atau
Lo ngapain capek-capek kerja keras?
Pergi Pagi Pulang Petang Pantat Panas Penghasilan Pas Pasan Pula (P10)

Mendingan santai kayak gue … gajinya sama aja kok, ngga naik-naik,,,,,,,,,,
Atau
 Ehh, coba lihat deh... pimpinan baru dari Badan/Dinas/PT  X.  Keren banget!
Muda, pintar, kreatif, cakep lagi, nggak kayak pimpinan kita....
 Udah tua, bego, tidak kreatif, jelek… Mulut kita sampe berbusa juga, nggak bakalan dia mau dengar…
Ngomongnya itu-itu melulu, kerjanya begitu-begitu aja ...
Kita aja bosen dengerinnya, apalagi orang luar…
Atau
 Laporan Pak, ”Sampai bulan ini  program kerja kita yang sudah dapat dilaksanakan  baru  35%.
Bidang-bidang agak terlambat membuat rencana kerja, dan anggaran sulit dicairkan kalau tidak pakai salam amplop
Atau
Gimana nih Pak Adi, banyak orang yang complain,
Katanya pelayanan kita kurang cepat, informasi sering telat, mana karyawan judes-judes lagi ...
Wah, bisa-bisa pelanggan lari semua…

Nah ... itulah fakta yang terjadi di lapangan yang jika disimpulkan:
  1. Adanya budaya suka mengeluh, banyak menuntut, egoisme tinggi;
  2. Terbiasa kerja seenaknya, suka main terabas, gemar kambing hitam, senang manipulasi;
  3. Kebiasaan kerja serba tanggung, suka menunda-nunda, disiplin kerja rendah;
  4. Malas, kurang inisiatif, daya juang rendah;
  5. Tidak focus, sinis dan apatis, minim gairah kerja;
  6. Terjebak rutinitas, alergi terhadap pembaharuan, miskin kreatifitas;
  7. Standar mutu rendah, suka menggampangkan, minim ketekunan;
  8. Berkurangnya semangat melayani, merasa diri dibutuhkan, bersikap arogan.

Menuju Ethos Kerja Profesional;
  1. Mendalami makna luhur pekerjaan; tidak sekadar mencari nafkah saja.
  2. Membangun motivasi kerja yang lebih mulia; tidak sekadar demi uang dan jabatan saja;
  3. Meningkatkan kecintaan pada profesi; tidak sekadar menjadi batu loncatan saja;
  4. Memperkuat the culture of excellence dalam berkarya; tidak sekadar meraih target saja;
  5. Membentuk budaya kerja unggul; tidak sekadar demi produktivitas saja.

Apakah Etos Kerja Profesional itu?

8 Paradigma Kerja Profesional :
Etos 1: Kerja adalah Rahmat; Aku Bekerja Tulus Penuh Rasa Syukur
Etos 2: Kerja adalah Amanah; Aku Bekerja Benar Penuh Tanggungjawab
Etos 3: Kerja adalah Panggilan; Aku Tuntas Penuh Integritas
Etos 4: Kerja adalah Aktualisasi; Aku Keras Penuh Semangat
Etos 5: Kerja adalah Ibadah; Aku Bekerja Serius Penuh Kecintaan
Etos 6: Kerja adalah Seni; Aku Bekerja Cerdas Penuh Kreativitas
Etos 7: Kerja adalah Kehormatan; Aku Bekerja Tekun Penuh Keunggulan
Etos 8: Kerja adalah Pelayanan; Aku Bekerja Paripurna Penuh Kerendahanhati