Sabtu, 31 Desember 2011

Standar Kompetensi Tingkat Kurikulum

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semuanya. Karena hanya atas ridlo dan petunjuk-Nya, penulisan makalah ”STANDAR KOMPETENSI TINGKAT KURIKULUM” Mata Kuliah Kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah dapat diselesaikan dengan baik.

Tak lupa semoga shalawat dan salam Allah SWT senantiasa tercurah limpahkan kepada panutan kita Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan syafa’atnya pada hari akhir.

Penulisan makalah yang berjudul ”STANDAR KOMPETENSI TINGKAT KURIKULUM” disusun sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah. Dengan disusunnya makalah ini mudah-mudahan menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua tentang hal-hal yang terkait dengan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah sebagai upaya penyiapan diri dalam proses pembelajaran di sekolah.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak terutama kepada Dosen Pembimbing Bapak Fauzi Ma’shum, M.Pd yang telah membantu dan membimbing kami dalam penulisan makalah ini.

Karena kesempurnaan hanya milik Allah, maka tidak lupa segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini, penyusun memohon maaf yang setulus-tulusnya.


Penyusun

BAB  I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Salah satu faktor keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah ketersediaannya kurikulum yang disusun disatuan pendidikan. Keberadaan kurikulum mempunyai arti penting sebagai rencana pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikannya dengan tujuan agar proses kegiatan belajar bisa sesuai, terarah, terukur dan output (keluaran) dari lembaga pendidikan tersebut  sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
Namun, karena kurikulum adalah seperangkat rencana pembelajaran, maka kurikulum (baik kurikulum nasional maupun kurikulum muatan lokal) seringkali berubah. Kondisi yang demikian menjadi permasalahan tersendiri di kalangan para guru (tenaga pendidikan yang ada disatuan pendidikan. Disisi lain untuk kurikulum yang dibuat oleh pemerintah (kurikulum nasional) saja masih banyak guru yang belum memahaminya. Apalagi ditambah membuat kurikulum muatan lokal.
Dengan melihat kondisi permasalahan seperti diatas akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar yang ada pada satuan pendidikan tersebut.
Makalah yang berjudul ”STANDAR KOMPETENSI TINGKAT KURIKULUM”  ini berusaha memberikan jawaban dan membantu alternatif solusi untuk memberikan gambaran dan dasar-dasar kerangka kurikulum yang ada disetiap jenjang pendidikan.


MAKSUD DAN TUJUAN

Penulisan makalah ini bertujuan sebagai berikut :
1.    Mengetahui pengertian dan definisi dari kurikulum.
2.    Mengetahui kerangka dasar kurikulum, dan ;
3.    Mengetahui standar kompetensi kurikulum.

B.    RUMUSAN MASALAH

Berangkat dari masalah sederhana yang terus berkembang menjadi kompleks inilah, makalah ini mengangkat 3 rumusan masalah, yaitu :
1.    Apa pengertian dan definisi dari kurikulum?
2.    Bagaimana kerangka dasar kurikulum ?
3.    Bagaimana standar kompetensi kurikulum?





BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A.    Kerangka dasar kurikulum
Sebagai calon guru kita sering mendengar istilah atau kata kurikulum. Tetapi kalau ditanya kurikulum itu ”makhluk” seperti apa, siapa yang menciptakan, mengapa  dan untuk apa disusun. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu kita butuh waktu untuk merenung dalam memberikan jawabannya. Hal itu menunjukan bahwa istilah kurikulum belum dipahami betul oleh para calon guru, termasuk ”para guru”.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenahi tujuan, kompetensi dasar, materi standar dan hasil belajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegitan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan.
Dari pengertian diatas dapat didefinisikan bahwa unsur-unsur yang ada didalam kurikulum adalah sebagai berikut :
1.    Seperangkat rencana
Seperangkat rencana artinya bahwa didalamnya berisikan berbagai rencana yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Segala sesuatu yang direncanakan dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi (fleksibel).
2.    Pengaturan mengenahi isi dan bahan pelajaran
Bahan pelajaran ada yang diatur oleh pusat (kurikulum nasional) dan ada yang diatur oleh daerah setempat (kurikulum muatan lokal).
3.    Pengaturan cara yang digunakan.
Develery sistem atau cara mengajar yang dipergunakan ada berbagai macam, misalnya : ceramah, diskusi, demonstrasi dan sebagainya. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran hendaknya para guru menggunakan pendekatan yang student centered bukan teatcher centered.
4.    Sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar.
Penyelenggara kegiatan belajar mengajar terdiri atas tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan. Dan tenaga pendidikan, yaitu anggota masyarakat yang bertugas membimbing dan atau melatih peserta didik. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pedomannya adalah  kurikulum.
    Standar Kompetensi Kurikulum adalah kualifikasi kemampuan rencana pembelajaran yang didasarkan pada kemampuan peserta didik sesuai dengan jenjang pendidikannya. Standar Kompetensi Kurikulum dalam menyusun kerangka dasar kurikulum baik untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, terdiri atas :
1)    Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2)    Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3)    Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnologi;
4)    Kelompok mata pelajaran estetika
5)    Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kurikulum dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca serta menulis, kecakapan berhitung dan kecakapan berkomunikasi.
B.    Struktur kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercamtum dalam struktur kurikulum.
Struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah mencakup struktur kurikulum pendidikan umum dan pendidikan khusus.
1.    Struktur kurikulum Pendidikan Umum
Struktur kurikulum pendidikan umum terdiri atas struktur kurikulum  SD/MI, struktur kurikulum  SMP/MTs dan struktur kurikulum  SMA/SMK. Struktur kurikulum pendidikan umum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh sesuai dengan satuan jenjang pendidikan yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kempetensi mata pelajaran.
2.    Struktur kurikulum Pendidikan Kejuruan
Pendidikan Kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.  Struktur kurikulum Pendidikan Kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliah Kejuruan (MAK) diarahkan untuk menciptakan peserta didik yang dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian dan ketrampilan. Untuk mencapai hal itu mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan tekhnologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya serta memiliki kemampuan mengembangkan diri .

3.    Struktur Kurikulum Pendidikan Khusus
Struktur Kurikulum Pendidikan Khusus dikembangkan untuk peserta didik yang berkelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan atau sosial berdasarkan standar kompetensi lulusan, standar kompetensi kelompok mata pelajaran dan standar kompetensi mata pelajaran.
Peserta didik berkelainan dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu :
1.    Peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual dibawah rata-rata.
Dalam batas-batas tertentu peserta didik yang seperti ini dimungkinkan dapat mengikuti kurikulum standar meskipun harus dengan penyesuaian-penyesuaian.
2.    Peserta didik berkelainan disertai dengan kemampuan intelektual dibawah rata-rata.
Peserta didik yang seperti ini diperlukan kurikulum yang sangat spesifik, sederhata dan bersifat tematik untuk mendorong kemandirian dalam hidup sehari-hari.

BAB III
PENUTUP

1.    KESIMPULAN

Dari paparan diatas dapat disimpulkan, bahwa :
Standar Kompetensi Kurikulum adalah kualifikasi kemampuan rencana pembelajaran yang didasarkan pada kemampuan peserta didik sesuai dengan jenjang pendidikannya. Standar Kompetensi Kurikulum dalam menyusun kerangka dasar kurikulum baik untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, terdiri atas :
1)    Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2)    Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3)    Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnologi;
4)    Kelompok mata pelajaran estetika
5)    Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah mencakup struktur kurikulum pendidikan umum dan pendidikan khusus.







DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peraturan Pemerintah Nomor. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Mulyasa, E, Dr. M.Pd Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bandung : PT. Remajarosdakarya 2006.
Dakir, H. Prof. Drs Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta : PT. Rineka cipta 2004
Mujib, Abdul, Dr. M.Ag dan Mudzakir, Yusuf, Dr. M.Si Ilmu Pendidikan Islam Jakarta : Kencana 2008

CERITA INSPIRATIF AYAH,,,,

KISAH KUDA HITAM,

Saat aku termenung sndiri, aku teringat masa kecilku dimana setiap mau tidur ayahku selalu bercerita yang waktu itu aku anggap hanya sebagai penghantar tidurku. Namun setelah aku besar ternyata banyak pelajaran berharga dari cerita ayahku, salah satunya cerita tentang "KUDA HITAM".
Masih terngiang jelas ditelingaku cerita ayah,,,
Anakku,,,,
Dahulu ada seekor kuda hitam ditengah padang pasir kelaparan dan kehausan. Dia berjalan tertatih-tatih mencari air. Tiba-tiba melihat ada bangunan rumah, dengan sekuat tenaga dia berjalan mendekati bangunan itu, namun yang ditemukan ternyata hanya bangunan rumah yang kelihatan sepi tanpa penghuni. Kuda hitam mencari kesana kemari memanggil tuan rumahnya. Tanpa disadarinya ternyata di belakang rumah ada jurang, ketika sedang mencari tuan rumah dia terperosok masuk jurang.
Kuda hitam itu berteriak minta tolong. “tolong,,,, toloooonnnggggg!!!!
Penghuni rumah yang ternyata seorang tua renta berlari mencari sumber suara dan hendak menolong. Melihat ada orang yang datang, kuda tadi merasa senang dengan anggapan akan segera ditolong. Namun orangtua itu justru kebingungan karena tidak bisa menolong sendirian.. Orangtua tadi mencari orang-orang untuk membantunya. Melihat keberadaan banyak orang kuda hitam merasa senang sekali dengan anggapan segera mandapat pertolongan.
Setelah banyak orang berkumpul ditepi jurang, dan hendak menolong kuda hitam, orangtua bertanya kepada kuda hitam, siapa tuanmu?
Kuda menjawab: tidak punya.
Orangtua tadi lalu menanyakan kepada orang-orang yang ada disekitar. “Kalau kuda hitam ini tertolong siapa yang mau menjadi majikannya”??
Tidak ada seorangpun yang mau menjawab dan mau menjadi tuan si kuda hitam.
Mereka berkomentar, “ Untuk apa menolong kuda yang sudah tua kurus dan tidak bisa dimanfaatkan apa-apa, ebih baik kita kubur hidup-hidup saja? Akhirnya Orang-orang tidak jadi menolong kuda hitam malahan sepakat untuk menimbun kuda hitam itu hidup-hidup.
Kuda hitam berfikir keras, bagaimana caranya bisa selamat dari timbunan orang-orang tadi. Timbullah ide si kuda hitam dengan menaiki setiap tanah yang ditimbunkan. Sampai akhirnya kuda hitam itu selamat.
Setelah selamat orang-orang pada bingung dan berfikir, “wahhh ternyata kuda ini meskipun kurus ternyata pinter juga”.
Akhirnya orang-orang malah berebut ingin menjadi tuannya. Tetapi si kuda hitam itu pergi begitu saja tanpa menghiraukan orang-orang disekitarnya yang sedang memperebutkan dirinya……

Di akhir cerita ayah bertanya, "apa pelajaran yang dapat kamu ambil dari cerita tadi anakku????
Aku menjawab, "gak tahu yaaahhhh",,
Dengan bahasa sederhana dan penuh kesabaran ayahku menjelaskan,,,
Anakku,,,cerita tadi memberikan pelajaran bagi kita,
1. Jadi manusia itu jangan melihat orang lain dari tampilan fisiknya, karena kita akan tertipu oleh penampilannya.
2. Jadi orang itu jangan mudah menyerah dengan keadaan, semangatlah! Raihlah masa depanmu!
3. Cara pandang seseorang itu berbeda-beda, terkadang NIAT YANG BAIK BELUM TENTU DITERIMA DENGAN BAIK.
Tanpa terasa airmataku menetes haru, dalam hatiku berbisik,,, Terima kasih ayah,, aku bangga memiliki ayah sepertimu,, aku berjanji akan menjadi anakmu yang baik. Doa restumu,, ku harap slalu, ,,,,,,,

Renungan Tahun Baru


TAFAKUR ???


Allah SWT adalah Tuhan yang menciptakan waktu sebagai  wujud dari kasih sayang-Nya kepada umat manusia. Dengan perputaran waktu, setiap manusia yang sadar mampu menghargai pemberian Nya.  Salah satunya adalah keberkahan usia, dimana kita masih diberikan kesempatan untuk hidup dan berkarya di tahun 2011 yang hari ini akan berakhir dan akan segera berganti tahun 2012.
Ada satu hal yang “mungkin” sering terlewatkan di akhir  tahun, yakni  merenung (mawas diri) untuk melihat apa yang telah kita perbuat di tahun 2011.
Sudahkah kita bertafakur?
Tafakur, adalah istilah arab untuk menyebutkan aktivitas berpikir. Tafakur juga bisa dapat menjembatani  pandangan hidup manusia, bahwa ada yang di sebut dunia dan akhirat, bahkan ada makhluk dan pencipta.
Ada beberapa pengertian Tafakur, diantaranya :
Menurut Jamal bahi dan Mustapha Tajdin, dalam buku Islamic creative Thinking (Mizania, 2008: 17-20), menurut istilah lain dari tafakur.
1) Nazhar, yakni memperhitungkan, memerhatikan, dan memikirkan;
2) Tabashshur, yang berarti memahami;
3) Tadabbur, yaitu merenungkan;
4) Tafaqquh, berarti memahami sepenuhnya, menangkap makna, dan sungguh-sungguh mengerti;
5) Tadzakur, ialah men-camkan dalam pikiran atau hati;
6) I'tibar, di artikan belajar, mengambil atau memetik pelajaran dari sejarah, pengalaman, dengan maksud agar tidak mengulangi kesalahan;
7) Ta'akul, adalah menggunakan pikiran dengan benar;
8) Tawassun, merupakan aktivitas membaca tanda-tanda tersirat.

Dari berbagai pengertia tafakur dalam Alqur'an, satu yang harus kita garis bawahi, yakni menggunakan akal dan pikiran untuk merenung, berefleksi, dan berpikir tentang untuk apa manusia diciptakan oleh Allah SWT ke dunia ini.
Pergantian tahun tidak kemudian diisi oleh hura-hura, pesta pora dengan melakukan segala perilaku yang justru akan menjerumuskan kita ke jurang kenistaan.
Pergantian tahun baru, bukan berarti kita harus melupakan tahun-tahun yang lalu, terus tenggelam pada masa lalu dengan  tidak mengubah apa-apa, kecuali kekecewaan. 
Oleh karena itu, dalam Islam, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, bukan lantas meratapi apa yang telah di perbuat pada tahun yang lalu.
Detik-detik Pergantian tahun Baru adalah awal yang baik untuk bertafakur tentang segala perbuatan yang telah kita lakukan sebelumnya. Orang yang dapat membaca dan menangkap tanda-tanda yang di berikan-Nya, adalah individu yang dapat mengubah dirinya kearah yang lebih baik. Tentunya dengan memanfaatkan potensi akal dan hati yang di anugerahkan-Nya kepada seluruh umat manusia.
Muslim dan muslimah yang sejati, akan terwujud seandainya kita mengetahui segala kesalahan di masa lalu, dan berupaya mengubahnya menjadi lebih baik.
Semoga amal perbuatan kita di tahun 2011 bisa memberi manfaat bagi sesama, dan dengan berbekal pengalaman di tahun 2011, tahun 2012 kita dapat lebih bisa memperbaiki diri, melakukan perubahan sifat, sikap dan perbuatan yang lebih baik lagi. Amiinn…………………
*) Disarikan dari berbagai sumber, Sabtu, 31 Desember 2011

Jumat, 23 Desember 2011

Ruwat bumi Desa Logandu



Ruwat Bumi merupakan tradisi tahunan bagi warga Desa Logandu yang dilaksanakan setiap bulan Muharram (Sura), tepatnya setiap hari Rabu Wage malam Kamis Kliwon. Selain itu tradisi ini merupakan wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas berkah yang dilimpahkan ke masyarakat desa Logandu.Tahun ini Tradisi tersebut dilaksanakan di halaman rumah Kepala Desa Logandu.
Pada tradisi ini, diawali dengan prosesi wayangan (wayang kulit), dilanjutkan dengan penanaman kepala dan kaki kambing “kendit” pada perbatasan desa, dan setelah ruwatan wayang masyarakat memperebutkan hasil bumi seperti kacang panjang, tomat, terong, cabai, benih padi, bibit2 tanaman dan lain-lain yang telah di mantra-mantrai oleh Ki dalang. . Banyak masyarakat yang meyakini dengan mendapatkan hasil bumi tersebut akan membawa berkah dan loh sarwo tinandur.
“Tradisi ruwat bumi merupakan warisan turun temurun yang telah diwariskan oleh nenek moyang sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai bentuk penghargaan kepada bumi yang telah memberikan berbagai limpahan rizki kepada warga masyarakat Desa Logandu. Masyarakat Desa Logandu saat ini sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, sehingga mereka sangat mengandalkan bumi sebagai bagian dari hidup mereka” demikian penuturan tokoh Desa Logandu…….

Upaya Perlindungan anak dalam konteks budaya

Desa Logandu Kecamatan Karanggayam, masih kental yang namanya tradisi jawa. Tradisi atau adat budaya jawa kalau direnungkan memang penuh dengan filosofi dan "pitutur luhur" baik dalam penanaman nilai-nilai moral maupun filosofi dalam kontek perlindungan. Upaya perlindungan anak misalnya, sudah dilakukan oleh nenek moyang kita yang diwujudkan dalam adat istiadat dan dengan ritual. Salah satunya adalah KEBA atau TINGKEBAN.
Istilah “KEBA” berasal dari istilah “TINGKEBAN atau MITONI (7 BULANAN). Tingkeban merupakan acara ritual dengan cara mengadakan selamatan (kendurenan) dengan persyaratan dan perlengkapan yang telah ditentukan. Ritual
Tingkeban biasanya dilakukan oleh keluarga yang istrinya sedang mengandung (hamil) anak pertama ketika usia kandungannya mencapai 7 bulan. Makanya istilah Tingkeban juga ada yang mengatakan MITONI yang artinya 7 bulanan. Selamatan ini dilakukan sebagai ungkapan tanda terimakasih (syukur) kepada Alloh SWT karena telah diberi keturunan, dan untuk memohon kepada Tuhan yang Maha Esa, agar Ibu yang mengandung Si jabang bayi (janin) bisa selamat dan nantinya bisa jdianugrahi keturunan anak yang sholeh atau sholehah.
Asal usul dan filosofi Tingkeban
Pada zaman dulu Tingkeban / keba itu, kata mbah Kuswari selain dengan selamatan juga dengan membuat “Cengkir Ukiran”. Cengkir Ukiran itu kelapa (gading) yang masih muda bergambarkan Sumbodro dan Arjuna, yang maksudnya Sumbodro itu adalah simbol agar nantinya anak yang akan dilahirkan kalau perempuan menjadi Wanita cantik, yang berbakti kepada suami, begitupun kalau anak lahir laki-laki bisa tampan seperti simbol Arjuna. Disisi lain simbol Arjuna dan Sembodro adalah simbol kerukunan antara suami istri.
Simbol Sembodro juga filisofinya seorang wanita sholihah yang selalu taat pada suami. Harapannya kalau anaknya lahir perempuan selain cantik juga taat pada suami.
Cengkir ukiran mengandung pengertian, cengkir akronimnya (kerata basa) kencenging pikir, Kelapa gading warnanya kuning, sehingga mengandung filosofi anak yang akan terlahir bisa mempunyai prinsip/pendirian yang kuat (cengkir), berkulit kuning (gading)
Tingkeban/keba itu sendiri dilakukan untuk memohon keselamatan bayi dan ibunya serta menjadi adat yang mesti dilakukan oleh yang percaya pada kepercayaan jawa .
Ngomong-ngomong tentang ngapati, dalam ajaran Islam berdasarkan hadits Nabi yang artinya,” bahwa ketika usia kandungan seorang ibu mencapai 4 bulan datanglah malaikat jibril untuk meniupkan ruh dan menentukan 4 perkara , yaitu tentang rezki, nasib, jodoh, dan umurnya”.
Disini mengandung pengertian bahwa suami/istri sebagai calon orang tua harus sudah priyatin (riyadloh) dan selalu memohon kepada Alloh SWT, semoga bayi yang dikandung nantinya terlahir dengan selamat dan menjadi anak yang sholeh/sholihah.,, amiiinnnn...
kenduren (bancakan)

Senin, 19 Desember 2011

Kisah Motivasi


 PERJALANAN SEORANG RELAWAN SEJATI,

Relawan atau sering juga disebut dengan volunteer adalah istilah yang tidak asing lagi bagi kita. Mereka memberikan sumbangan tenaga, pikiran, pengetahuan dan keahliannya, bahkan material kepada pihak lain yang membutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Volunteer itu sendiri dari kata, Voluntas, yang berarti Kehendak tanpa pamrih. Yang kemudian berkembang menjadi Volunteer yang berarti Kesukarelawanan.
Maka menjadi relawan merupakan salah satu cara untuk menyalurkan kecenderungan individu kepada kebaikan melalui aksi nyata yang memberikan manfaat bagi pihak lain. Dalam lingkup organisasi berbasis masyarakat  dengan berbagai bidang perhatian atau fokus isu yang digelutinya, kerja kerelawanan tidaklah asing. Kebanyakan dari mereka bekerja karena keyakinan atau idealisme tertentu, dan bukan karena kepentingan finansial semata. Semakin disadari bahwa kerja-kerja CBO  ( Organisasi Berbasis Masyarakat ) untuk mendorong  perubahan sosial ke arah Demokratis,  Akuntabel, Transparan, dan Partisipati haruslah mampu  melibatkan banyak orang. Dan lebih besar lagi bahwa  relawan dapat menghantarkan kita terhadap capaian misi dan visi lembaga.  Keikhlasan dalam menjalankan tugas yang didasari pada sebuah keyakinan terhadap cita-cita perubahan menjadi kunci pembangkit dan penjaga semangat seorang relawan. 

Di  Desa Logandu Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, propinsi Jawa tengah, desa dengan luas wilayah 726.415 hektar, jumlah penduduk 4.631 jiwa, kategori wilayah pegunungan dan masuk kategori desa miskin. Dibuktikan desa Logandu termasuk desa IDT dan masuk desa garis merah (dibawah garis kemiskinan.
 Dimana Sosok volunteer sebut saja namanya Shidieq anak seorang petani di lahirkan. ia hanya bisa menamatkan sampai SLTP (itupun SLTP swasta), hal itu disebabkan karena kondisi ekonomi keluarga yang hanya buruh tani dan jauhnya lokasi sekolah SLTA (di Kebumen, Karanganyar, Gombong)  dengan jarak terdekat 16 km. itupun harus berjalan kaki dulu ke tempat angkutan umum (di Desa Kalireja) dengan jarak 10 km. Menyadari keterbatasan kondisi keluarga namun tidak membuat patah semangat tetap berusaha untuk belajar dan akhirnya  meneruskan pendidikan non formal tentang ilmu agama Islam di Pondok pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara.

Setelah lulus dari pondok pesantren Shidieq kembali Tahun 1994 ketika usianya 20 tahun,  Melihat kondisi desa dan masyarakat yang semacam itu terbersit dalam benak  “kalau kondisi masyarakatnya tidak dirubah, sumber daya manusianya seperti ini terus maka desa Logandu akan selamanya seperti ini, dan kalau bukan warga Logandu sendiri siapa yang akan merubahnya”.

Tahun 2000 adalah awal Shidieq mulai mengabdikan diri secara resmi bergabung artinya Shidieq mulai terjun ke masyarakat desa, dalam  program PPK (Program Pengembangan Kecamatan) dengan menjadi FD PPK (Fasilitator Desa). Melalui FD lebih sering bertemu dengan masyarakat sehingga lebih terbuka ruang untuk saling bertukar pengalaman dan menjaring beberapa keluhan dan masalah yang dialami oleh masyarakat. Bagaimana kondisi masyarakatnya? Apa yang mereka rasakan? Apa yang diharapkan? Apa kendala yang mereka hadapi? Mulai terungkap.

Akhir tahun 2004 desa Logandu menjadi desa dampingan salah satu  INGO  yang ada di Kebumen, yakni Plan Internasional Program Unit Kebumen, menjadi sebuah pengharapan dan semangat baru untuk terwujudnya kondisi masyarakat desa Logandu lebih baik. Shidieq bersyukur termasuk salah satu yang mendapat kepercayaan dari desa untuk menjadi voulenteer (sukarelawan desa).
Pada awalnya beberapa kegiatan lebih fokus pada profil lembaga Plan itu sendiri, mulai dari apa itu Plan, visi dan misi, prinsip kerja dan komitmen Plan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat yang berpusat pada anak dll.  Bergabung dengan Plan banyak hal baru didapatkan terkait dengan pemberdayaan masyarakat.  Berbagai pelatihan yang difasilitasi Plan semakin menambah pengalaman, wawasan dan memotivasi untuk meningkatkan kapasitas Shidieq sebagai modal dalam  membangun kepedulian terhadap sesama khususnya di desa Logandu dan Kabupaten Kebumen umumnya. 
Kata Shidieq : Ada satu hal yang selalu teringat sampai sekarang saat pertama mengikuti pelatihan, sebuah filosofi dan petuah dari Bp. Amrullah Staff Plan Pusat Jakarta saat itu. Beliau berkata “saudara bisa berangkat kesini berarti saudara mendapatkan kepercayaan dari tokoh masyarakat bahkan dari masyarakatnya. Untuk mendapatkan kepercayaan itu sangat sulit dan sangat mahal harganya, dan jauh lebih mahal dan sulit lagi menjaga kepercayaan itu”. Sebuah petuah yang “menantang” sekaligus memotivasi diri untuk bisa mewujudkan apa yang diamanahkan masyarakat.

Seringnya mengikuti pelatihan, diskusi dan jejaring  memotivasinya untuk belajar dan belajar  meraih ke jenjang lebih lanjut,  bahwa pendidikan itu sangat penting maka pada tahun 2006,  Shidieq  melanjutkan pendidikan non formal / kejar paket C setara dengan SMA. Seiring dengan berjalanya waktu  proses kapasitasi terus berjalan setelah selesai atau lulus mengikuti kejar paket C,  Shidieq meskipun  sudah berumur 32 tidak malu untuk  melanjutkan kuliah di STAINU Kebumen pada tahun 2008 -  sampai sekarang. Beliau sangat menyadari bahwa Plan telah banyak merubah diri Shidieq,  Pola pikir, komitmen dalam pemberdayaan masyarakat yang berpusat pada anak.

Pengabdian dan Komitmen Shidieq menjadi sosok volunteer atau relawan di desa Logandu tidak dipertanyakan lagi  di buktikan dalam kegiatan kegiatan masyarakat dan kelembagaan masyarakat,  beliau mengabdikan  tenaga, pikiran, pengetahuan dan keahliannya, bahkan material bagi  desa Logandu. Kapasitasi terus dilakukan baik secara formal maupun non formal dalam Pengembangan masyarakat sipil, menurutnya bahwa dengan memahami aturanlah masyarakat akan memahami hak haknya dan kewajibannya sebagai warga negara.

Karena itulah  beliau begitu di hormati dan disegani di dalam kehidupan masyarakat desa Logandu tidak hanya orang tua bahkan dengan anak anakpun beliau child friendly terbukti anak anak sangat akrab sampai anak anak memangil Babeh.
Banyak hal yang sudah dirintis dan diinisiasi program yang dilakukan diantaranya Yakni : 

Aktif dalam KPD Kader Pembangunan Desa Logandu adalah sekelompok relawan yang fokus menjembatani Komunikasi antara SP dengan warga dampingan dan pemerintah desa yang bekerja sama dengan Plan sebagai kewajiban dan tanggung jawab sebagai KPD. Dan beliau sebagai koordinator desa.

Memfasilitasi  pengurusan akte kelahiran secara masal bekerjasama dengan pemerintah desa dengan sosialisasi dan menjembatani kepengurusanya dengan koordinasi dengan instansi terkait Dispendukcapil, Kecamatan setempat, yakni
a.   Pemerintah desa, supaya memberikan  pelayanan yang mudah dan menggratiskan dalam pengurusan persyaratan dasar (Surat pengantar, dan rekomendasi).
b.   Melakukan advokasi ke Camat Karanggayam, supaya memberikan kemudahan dan memberikan pelayanan prima.

Merintis berdirinya KPAD Komunitas Pemerhati Anak Desa yang di dalamnya terdiri dari multi stake holder desa sekaligus sebagai media perjuangan mewujudkan kepedulian terhadap pemenuhan hak-hak anak seperti yang diamanatkan dalam Konvensi Hak Anak dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sampai sekarang masih aktif. Bahkan sudah mendapatkan SK ( Surat Keputusan Kepala Desa ) NOMOR  02 / I / KEP / 2011 dengan nama “ KPAD CHILD AL HABIB “  sebagai wujud tanggung jawab pemerintah desa untuk memberikan legalitas KPAD dalam menjalankan tugas dan kewajibanya dalam rangka upaya  pemenuhan hak hak anak di desa Logandu.

Pada tahun yang sama Shidieq melalui KPAD, mulai melakukan pembenahan di kelompok / organisasi  anak meski sudah berjalan. Dan oleh anak anak  menamakan kelompoknya “ CHILD AL HABIB “ menurut mereka artinya adalah Anak yang baik.  Sebagai tauladan dan kesungguhan  komitmen Shidieq tidak hanya tenaga dan pikiran serta pengetahuanya untuk anak anak tetapi juga mewakafkan  tanahnya  untuk membangun “ Sanggar Anak Child Al Habib “ dalam melakukan kegiatan. Dan  atas lobbinya Organisasi anak   mendapatkan SK Surat Keputusan Kepala Desa NOMOR  03 / I / KEP / 2011 dengan nama “ KA CHILD AL HABIB “     SK pada tahun 2011 tetapi secara defacto mendapatkan alokasi dana dari ADD ( Alokasi Dana Desa ) sejak tahun 2008.
Di mana dalam salah satu program kelompok anak yaitu Majalah anak “ D’Star “ Shidieq menjadi kolumnis di rubrik PEBE atau Pesan Babeh, menjadi tempat memberikan pembinaan rohani dan karakter anak sekaligus tempat curhat anak anak mencari solusi seputar permasalahan remaja baik melalui majalah maupun SMS. Maka anak anak dengan panggilan akrabnya di panggil BABEH Shidieq……

Organisasi anak di dalamnya juga membentuk PIK – KRR ( Pusat Informasi dan Komunikasi Kesehatan Reproduksi Remaja ) include dalam organisasi anak sudah mendapatkan SK Kepala Desa dan mendapatkan alokasi dan pemerintah kabupaten dari BPPKB ( Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana ). PIK – KRR Child Al Habib mendapat juara 1 (pertama) di tingkat Kabupaten Kebumen dan menjadi wakil di tingkat propinsi Jawa Tengah maju lomba PIK – KRR dan mendapatkan juara harapan 2.

Sebagai dukungan secara riil dalam upaya pemenuhan pelayanan prima Pemerintah Desa desa Logandu  menuju Tata kelola pemerintahan yang baik,  Akuntabel, Transparan , dan Partisipatif menjadi indikator pemerintahan yang demokratis, Shidieq juga memfasilitasi perangkat desa untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuanya dalam menjalankan tugas keseharianya. Dalam MUSRENBANGDES RPJMDES 2011 – 2015 melalui Buku panduan P2DP Perencanaan Pembangunan Desa Partidipatif berpihak pada Anak, Perempuan, dan warga Miskin memfasilitasi Tim POKJA dalam melakukan tahapan Musrenbangdes , Musyawarah di tiap dusun, Musyawarah kelompok anak secara sektoral sebagai langkah riil mengakomodir suara anak untuk terlibat dalam proses pembangunan desa Logandu.    Bahkan secara sukarela membantu desa yang lain ketika dibutuhkan.

Aktif di LMDH Lembaga Masyarakat dan Hutan di bawah naungan PERHUTANI dengan tujuan karena masyarakat desa Logandu di tengah hutan milik perhutani dengan harapan masyarakat dapat manfaat yang saling menguntungkan dengan pihak perhutani dan dapat menginisisasi program LMDH meanstriming child right. Komitmen dan kesungguhan beliau melalui program programnya LMDH RIMBA SEJAHTERA menjadi pilot proyek di karesidenan Kedu dan  Banyumas dan pada saat lomba ASAH TERAMPIL DAN SARESEHAN UDARA  di Purwakerta LMDH Rimba Sejahtera di tingkat Karesidenan Kedu Banyumas, Shidieq dan bersama 2 Vollunteer Plan yang lain mendapatkan Juara 1 pertama.
Shidieq bergabung dengan NGO lokal di Kebumen FORMASI ( Forum Masyarakat Sipil ) lembaga swadaya masyarakat yang sangat penting keberadaanya dalam proses perubahan di Kabupaten Kebumen bahkan sudah level nasional. Shidieq mendapatkan kepercayaan dari LSM Formasi  untuk memfasilitasi SKPD terkait, tentang  Tatakelola pemerintahan yang baik di JAILOLO,  HALMAHERA BARAT.

Sedikit kisah nyata tentang kerelawanan dari lereng Gunung Menyan, Karanggayam, Kabupaten Kebumen dari sosok manusia yang bernama Shidieq  Tidak tanpa dasar jika saya katakan para relawan adalah orang-orang hebat, dari kualitas, konsistensi, dan komitmen dalam perjalanan selanjutnya ……………..
Dan  waktu terus berjalan seiring proses perubahan yang slalu  kita lakukan. “khoirunnas anfa’uhum linnas” “sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi sesama”, itulah prinsip hidup yang tertanam pada diri pada Shidieq dan ditanamkan pada anak-anak.
 
Saya ingin katakan dengan sepenuh hati bahwa beliau  adalah orang hebat dan juga dukungan keluarga yang luarbiasa. Sungguh beruntung jika negeri ini oleh manusia-manusia seperti Shidieq, rela berkorban tanpa kenal lelah mencurahkan pikiran dan tenaga demi masyarakat sekitarnya.Mudah-mudahan negeri ini akan terlahir Shidieq-shidieq yang lain........................